SOLOPOS.COM - Dua petani ikan keramba jaring apung (KJA) menaiki perahu menuju daratan selepas dari KJA di Waduk Gajak Mungkur Wonogiri (WGM) Wonogiri, Rabu (3/8/2022). Usaha budi daya perikanan menggunakan KJA dinilai menjadi penyumbang limbah terbesar di WGM Wonogiri. (Solopos.com/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Waduk Gajah Mungkur atau WGM menjadi penyumbang produksi komoditas ikan paling banyak di Kabupaten Wonogiri. Hampir seluruh produksi perikanan di Kota Sukses berasal dari perairan tersebut.

Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Perikanan Wonogiri, pada 2023 total produksi perikanan di Wonogiri mencapai 11.016 ton/tahun. Jumlah itu disumbang dari produksi perikanan budi daya kolam, karamba jaring apung (KJA) di WGM, dan tangkap di waduk dan laut.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Mayoritas ikan yang diproduksi tersebut berasal WGM baik dari hasil tangkapan nelayan maupun budi daya petani, yakni mencapai 10.471 ton/tahun atau lebih kurang 95% dari seluruh produksi perikanan di Wonogiri.

Dari jumlah tersebut, produksi perikanan budi daya ikan KJA di WGM yang paling mendominasi dengan jumlah 6.936 ton/tahun. Sementara ikan hasil tangkapan di perairan itu sekitar 3.900 ton/tahun.

Berdasarkan jenisnya, ikan nila paling banyak dihasilkan dari perairan itu. Data dinas tersebut mencatat pada 2022, produksi ikan nila yang berasal dari hasil budi daya KJA dan tangkap nelayan sekitar 7.769 ton/tahun.

Informasi dari petani ikan di WGM, saat ini harga ikan nila rata-rata Rp28.000/kg. Dengan demikian, nilai penjualan dari satu jenis ikan saja yang berasal WGM bisa mencapai Rp217,5 miliar/tahun.

Kepala Bidang Kelautan dan Perikanan Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Perikanan, Catur Wuryaningsih, mengatakan keberadaan WGM sangat krusial terhadap produksi perikanan di Wonogiri.

Hampir semua komoditas perikanan di Wonogiri berasal dari perairan WGM. “Ikan nila paling banyak dibudidayakan di WGM, kemudian ikan patin,” kata Catur saat dihubungi Solopos.com, Rabu (12/6/2024).

Menurut Catur, produksi ikan di WGM Wonogiri paling banyak saat musim kemarau. Hasil perikanan dari WGM dijual di lokal Wonogiri dan luar kota. Para petani KJA biasanya sudah memiliki pelanggan sendiri-sendiri.

Mereka biasa memasok ikan untuk rumah-rumah makan di Wonogiri dan permintaan dari luar daerah. Begitu juga ikan hasil tangkapan di WGM sudah memiliki pasar tersendiri.

Nelayan ikan di WGM pada umumnya tergabung dalam paguyuban-paguyuban. Setiap paguyuban sudah memiliki pengepul ikan. Mereka menjual ikan hasil tangkapan di pengepul. Dari pengepul ikan hasil tangkapan dijual di daerah Soloraya dan sekitarnya.

Salah satu petani ikan KJA WGM Wonogiri, Budi Hardono, menyebut petani ikan di WGM paling banyak membudidayakan ikan nila dan patin. Saat ini harga ikan Rp28.500/kg. Sedangkan ikan patin Rp20.000/kg.

Petani ikan KJA WGM lainnya, Anto, mengaku membudidayakan ikan nila karena harganya lebih tinggi dibandingkan jenis ikan lainnya. Setiap bulan dia bisa memanen 3-4 ton ikan nila. Warga Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri, itu menjual ikannya ke Yogyakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya