SOLOPOS.COM - Kirab sekar dan pasar langse dalam rangkaian haul agung Kiai Haji Abdul Qohhar di Dukuh Ngruweng, Desa Wiro, Kecamatan Bayat, Klaten, Rabu (26/6/2024). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN–Lebih dari 100 orang mengikuti kirab sekar pasang langse dalam rangka Haul Agung Kiai Haji Abdul Qohhar di Desa Wiro, Kecamatan Bayat, Klaten, Rabu (26/6/2024) sore. Iring-iringan kirab membawa bunga, langse, serta pembawa delapan nampan berisi aneka jajanan pasar serta nasi bungkus yang warga setempat disebut dengan nama nasi nuk.

Kirab dimulai sekitar pukul 14.00 WIB. Rombongan kirab berjalan sejauh 700 meter dari kantor Desa Wiro menuju makam Kiai Abdul Qohhar di Dukuh Ngruweng. Kirab pembawa bunga, langse, serta nampan diiringi pasukan bregada, abdi dalem Kasunanan Surakarta Hadiningrat, grup selawat, warga, serta perangkat desa.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Sesampainya di depan makam yang bersebelahan dengan Masjid Al Qohhar, rombongan kirab diterima keturunan Kiai Haji Abdul Qohhar. Perwakilan kirab kemudian menyerahkan bunga serta langse dari raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Paku Buwono XIII, kepada perwakilan keluarga. Rombongan menuju ke makam Kiai Abdul Qohhar untuk menggelar zikir dan tahlil.

Kirab itu menjadi rangkaian Haul Agung Kiai Abdul Qohhar di Bayat Klaten. Puncak acara dari rangkaian haul itu yakni manaqib serta selawat maulid al barjanji, Rabu malam. Rencananya, rangkaian kegiatan itu dihadiri perwakilan dari keluarga Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Ketua panitia, Mas Ngabehi Tino Suharjo Rekso Prasetyo, menjelaskan Kiai Abdul Qohhar merupakan ulama yang menjadi guru spiritual PB IV hngga PB IX. “Menurut catatan yang kami terima, Kiai Abdul Qohhar merupakan salah satu ulama yang menyebarkan agama Islam di wilayah sini dan waktu itu hingga sinuhun PB IV sampai ke sini untuk belajar menerima wejangan dari KH Abdul Qohhar sampai Sinuhun PB X,” kata Tino saat ditemui wartawan di sela kegiatan.

Tino menjelaskan PB IV hingga PB IX belajar berbagai hal kepada Kiai Abdul Qohhar mulai dari pelajaran agama, pemerintahan, hingga sosial. Kiai Abdul Qohhar menyebarkan agama Islam di wilayah tersebut serta menjadi guru spiritual raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat hingga sekitar 1840 masehi.

Hal senada disampaikan keturunan Kiai Abdul Qohhar, Supono. Dia menjelaskan leluhurnya berasal dari Ponorogo, Jawa Timur dan menjadi guru spiritual Keraton Solo sejak PB IV. Kiai Abdul Qohhar kemudian diminta memilih tanah untuk menyebarkan agama Islam. Kiai Abdul Qohhar memilih di wilayah Dukuh Ngruweng. “Dari beliau PB IV sampai PB IX kalau menerima wejangan ke sini [Dukuh Ngruweng],” jelas Supono yang merupakan keturunan keenam Kiai Abdul Qohhar.

Supono berharap kegiatan haul agung itu bisa terus dilestarikan. Lebih dari itu, dia juga berharap kegiatan tersebut menjadi refleksi untuk mengingat kembali ajaran-ajaran Kiai Abdul Qohhar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya