SOLOPOS.COM - Para atlet yang akan melaksanakan ekspedisi yang digelar Gopala Valentara FH UNS Solo. (Solopos.com/Ahmad Kurnia Sidik)

Solopos.com, SOLO–Sempat vakum dari agenda ekspedisi selama 17 tahun, Perhimpunan Mahasiswa Pecinta Alam (PMPA) Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret (FH UNS) Solo, Gopala Valentara (GoVa) akhirnya menggelar Ekspedisi Atap Borneo dan Maloko yang akan dimulai pada 24 Juni hingga 14 Juli 2024.

Ekspedisi itu bertujuan menyelesaikan Seven Summit GoVa dan kali ini akan menaklukkan dua puncak gunung sekaligus, yakni Gunung Bukit Raya dengan ketinggian 2.278 mdpl di Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah serta Gunung Binaia dengan ketinggian 3.027 mdpl di Pulau Seram, Maluku.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Ketua Pelaksana Ekspedisi Atas Borneo dan Maloko, Imraatu Justiqanna Andini menyampaikan kali terakhir GoVa menggelar ekspedisi pada 2007 lalu. Karena itu, ekspedisi yang memutus kevakuman itu kemudian diberi tajuk The Return of Gopala Valentara’s Expedition: Exploring the Top of Borneo and Moluccas.

“GoVa telah menyelesaikan empat dari tujuh puncak gunung tertinggi yang ada di Indonesia, seperti Rinjani, Semeru, Latimojong, dan Kerinci. Menyisakan tiga puncak gunung lagi yaitu Bukit Raya, Binaia, dan Cartenz [Puncak Jaya]. Pada kesempatan ini, setelah 17 tahun lamanya GoVa langsung menyelesaikan dua puncak, yaitu Bukit Raya dan Binaia,” ungkap dia saat berbincang dengan Solopos.com di Argo Budoyo UNS, Minggu (23/6/2024) sore.

Lebih lanjut, perempuan yang akrab disapa Dini ini menjelaskan bahwa GoVa akan mengirimkan sebanyak delapan atlet yang dibagi dalam dua tim ekspedisi. Dengan perincian empat atlet laki-laki yang akan menaklukkan puncak gunung Bukit Raya, serta dua atlet laki-laki dan dua atlet perempuan untuk menaklukkan puncak Gunung Binaia.

Selain bertujuan menyelesaikan misi Seven Summit GoVa, Ekspedisi Atap Borneo dan Maloko ini juga akan diisi oleh beberapa kegiatan lainnya seperti penelitian flora dan fauna di gunung tujuan, menggelar pengajaran sekaligus berbagi buku-buku pelajaran bagi anak-anak sekolah di sekitar gunung tujuan, serta konsultasi hukum bagi masyarakat yang membutuhkan.

“Berbeda dari ekspedisi yang sebelumnya, karena ekspedisi ini kami mencoba untuk lebih terlibat dalam pengabdian bagi masyarakat sekitar yang lebih luas,” kata Dini.

Sebelum keberangkatan yang rencananya dilaksanakan pada Senin (24/6/2024) mendatang, GoVa terlebih dahulu menggelar upacara pelepasan atlet di Argo Budoyo pada Minggu (23/6/2024).

Pantauan Solopos.com, sebagian besar anggota GoVa menghadiri upacara tersebut, termasuk anggota luar biasa, pelatih atlet, serta pembina GoVa. Mereka mengenakan seragam GoVa dan memulai upacara pelepasan sekitar pukul 16.15 WIB.

Pada kesempatan itu, Pembina GoVa sekaligus Dosen FH UNS, Anang Setiawan menyampaikan baik para atlet yang akan berangkat maupun seluruh anggota GoVa agar senantiasa mengingat dua hal, yakni jati dirinya sebagai manusia dan jati dirinya sebagai mahasiswa.

Gopala Valentara FH UNS Solo ekspedisi
Upacara pelepasan atlet Ekspedisi Atap Borneo dan Maloko di Argo Budoyo, Minggu (23/6/2024). (Solopos.com/ Ahmad Kurnia Sidik).

“Artinya, teman-teman menjalankan misi ini tidak hanya penaklukkan batas fisik semata, tapi juga melakukan kegiatan lain yang sudah kalian rencanakan sejak awal, ada penelitian, pengajaran, dan sebagainya,” ungkap dia saat memberi sambutan pada upacara pelepasan di Argo Budoyo UNS, Minggu (23/6/2024) sore.

Menurut Anang, kegiatan pengabdian itu tidak selayaknya dianggap lebih rendah dari pada mendaki puncak. Karena melalui pengabdian itu para atlet yang notabene sebagai mahasiswa akan menemukan kegunaan ilmunya selama kuliah dan mungkin akan bisa lebih luas manfaatnya bagi masyarakat di sekitarnya.

Anang berharap para atlet mampu menjalankan misi dan semua kegiatan di dalamnya dengan baik tanpa gangguan. “Kalau kalian berangkat berdelapan maka baliklah berdelapan. Jangan lebih, apalagi kurang. Kami berharap selama di lokasi tujuan baik para atlet maupun anggota lainnya senantiasa melakukan komunitas secara intensif,” imbuh dia.

Hal yang hampir sama juga disampaikan oleh salah satu pelatih atlet, Vicky Haditama saat berbincang dengan Solopos.com di Argo Budoyo UNS, Minggu (23/6/2024). Vicky menyampaikan agar para atlet senantiasa mengingat apa saja yang sudah didapatkannya selama 5 bulan pelatihan.

“Saya menganggap para atlet sudah 95% siap menghadapi ekspedisi ini. Walaupun nantinya tetap menemukan satu atau dua kendala. Dan ingat, dalam keadaan itu, tetaplah berpikir taktis. Ingat apa yang telah dipelajari, saling kerja sama baik sesama anggota maupun kepada alam. Kalau pun nanti menemukan keadaan di mana tidak ada lagi yang bisa menjadi pegangan, jangan pernah lupa kalau kalian masih memiliki Tuhan,” kata dia.

Selain itu, Vicky juga menyampaikan bahwa tahap pelatihan yang telah dilalui oleh para atlet itu mencapai level dua, yang artinya, kata dia, secara fisik dalam kondisi sampai batas tertentu para atlet akan siap menghadapi segala rintangan yang akan mereka temui nantinya.

Kendati demikian, ia juga tetap berharap agar ekspedisi itu akan berjalan tanpa gangguan, serta komunikasi yang terjalin selama ekspedisi digelar tetap intensif seperti sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya