SOLOPOS.COM - Bupati Klaten, Sri Mulyani, menandatangani komitmen bersama untuk percepatan menurunkan angka stunting di Pendopo Pemkab Klaten, Kamis (13/6/2024). (Istimewa/Diskominfo Klaten)

Solopos.com, KLATEN — Angka stunting di Kabupaten Klaten disebut terus menurun. Dibandingkan 2023, angka stunting Klaten pada tahun ini turun mencapai 1,7 persen.

Hal itu terungkap saat rapat kerja daerah dan rembuk stunting di Pendopo Pemkab Klaten, Kamis (13/6/2024). Data stunting itu berdasarkan elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (EPPGBM).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Berdasarkan data tersebut, angka stunting di Klaten pada 2023 tercatat 13,9 persen. Sementara angka stunting tahun ini hingga Mei 2024 sebanyak 12,7 persen. Artinya ada penurunan angka stunting 1,7 persen.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mendorong agar angka stunting terus turun. Dia berharap angka stunting bisa di bawah 10 persen. Mulyani menjelaskan kondisi anak stunting bukan berarti anak kekurangan gizi.

Bisa jadi kondisi itu disebabkan karena pola asuh. Lantaran hal itu, dia mendorong adanya aksi nyata termasuk sosialisasi yang terus digencarkan. Tak hanya dari unsur pemerintah, dia mendorong agar upaya penurunan angka stunting melibatkan berbagai sektor.

“Harapan saya kegiatan seperti jangan hanya dijadikan formalitas belaka. Tetapi ada aksi harus bagaimana dan langkah apa saja yang diambil,” ungkap Mulyani.

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dissos P3APPKB) Klaten, Puspo Enggar Hastuti, mengatakan sejumlah upaya sudah dilakukan untuk menurunkan angka stunting. Salah satunya melalui tim pendamping keluarga (TPK).

TPK  memberikan edukasi kepada para calon pengantin, mendampingi pengisian Elsimil, serta edukasi kepada ibu hamil. TPK juga memberikan edukasi pasangan usia subur, ibu yang memiliki bayi di bawah usia dua tahun, serta bayi di bawah lima tahun.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Tengah, Eka Sulistia Ediningsih, mengapresiasi kinerja Pemkab Klaten serta jajarannya yang berkomitmen menyukseskan program Bangga Kencana dan penurunan angka stunting.

“Pelaksanaan Rakerda ini merupakan cerminan betapa pelaksanaan program Bangga Kencana mendapatkan perhatian penuh dan khusus dari Pemkab Klaten,” ungkap Eka.

Selain itu, Eka menilai Pemkab Klaten memberikan perhatian khusus atas program nasional, dilihat dari data-data peningkatan pencapaian yang tercatat dalam sistem informasi BKKBN.

“Sejumlah indikator yang harusnya naik, naik, dan yang harusnya turun, turun. Sebagai contoh, keikutsertaan dan penggunaan kontrasepsi modern, tahun lalu Kabupaten Klaten baru 59 %, tahun ini meningkat menjadi 62,8 %. Selain itu, jumlah pasangan yang menunda keturunan namun tidak ber-KB, turun hingga tinggal 10 % tahun ini,” paparnya.

Sementara itu, Rakerda tersebut diikuti organisasi perangkat daerah (OPD), Puskesmas, pemerintah desa, dan mitra kerja. Pada Rakerda itu juga dilakukan penandatanganan komitmen bersama oleh Bupati Klaten, Sekda Klaten, serta OPD terkait, pemerintah desa, dan mitra kerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya