SOLOPOS.COM - Direktur Festival Tas Nusantara, Heru Mataya memberikan keterangan pers mengenai Festival Tas Nusantara (Festara) 2024 di Balai Kota Solo, Jumat (21/6/2024). (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO— Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Solo Selvi Ananda dijadwalkan membuka Festival Tas Nusantara (Festara) 2024 di Balai Kota Solo, Sabtu (22/6/2024) pagi.

Direktur Festival Tas Nusantara, Heru Mataya, menjelaskan Selvi Ananda diagendakan membuka acara pukul 09.00 WIB. Tas berkaitan dengan produk kriya dan wastra. Festara 2024 merupakan event pertama di Indonesia.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Menurut dia, tas tak hanya sekadar aksesori fesyen. Tas menjadi salah satu alat yang digunakan masyarakat yang telah berkembang sepanjang sejarah, mencerminkan budaya, dan kebutuhan setiap zaman.

“Salah satu event yang pertama di Indonesia kami lahirkan di Solo. Kami melibatkan 42 artisan dan kreator tas beragam bentuk dan bahan,” kata dia kepada wartawan di Balai Kota Solo, Jumat (21/6/2024) petang.

Heru menjelaskan ada pemeran 25 jenis tas tradisi nusantara, sebagai contoh dari Nusa Tenggara Barat, Bali, dan Pulau Halmahera. Ada beberapa tas tradisi yang sudah tidak diproduksi dipamerkan, termasuk tas tradisi yang masih digemari masyarakat.

Selain itu, kata Heru, Festara 2024 dikemas dengan pasar tas, workshop, dan talkshow mengenai sejarah tas Nusantara. Festara juga akan memberikan penghargaan kepada Susmirah, seorang pelestari dan pengembang kerajinan agel dari Kulonprogo.

Menurut Heru, Festara 2024 juga menjadi perayaan hari ulang tahun ke-75 hubungan diplomatik antara India dan Indonesia. India akan menampilkan tas tradisinya bersama tas nusantara di Balai Kota Solo.

“Kami ingin Festara menjadi event tahunan. Tahun depan bisa menjadi event internasional,” ungkap dia.

Owner Mamnich, Fransiska, mengatakan mengatakan awal mula membuat tas etnik sejak bergabung dengan Solo Art Market tiga tahun lalu. Sebelumnya Fransiska memproduksi bantal dan suvenir.

“Pertama kami bikin tenun lalu bikin tas batik, lalu saya kombinasikan dikenal orang. Saya belajar melalui Solo Art Market dengan mengembangkan tas dengan bahan kain terutama wastra nusantara,” ungkap dia.

Menurut dia, banyak masyarakat yang suka dengan tas etnik. Wastra nusantara tak hanya menarik untuk pakaian namun bisa untuk tas. Fransiska ingin merubah tas etnik bisa digunakan untuk semua kalangan usia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya