SOLOPOS.COM - Yayasan Yatim Dhuafa Sidowayah, Desa Sidowayah, Polanharjo, Klaten, menyalurkan santunan kepada kaum duafa hingga penyandang disabilitas di kantor desa setempat, Minggu (16/6/2024). (Istimewa/dokumentasi Mujahid Jaryanto)

Solopos.com, KLATEN — Yayasan Yatim Dhuafa Sidowayah (YYDS) Klaten menyalurkan santunan untuk kaum duafa hingga orang dengan gangguan jiwa atau ODGJ dengan total nilai mencapai Rp20,5 juta. Santunan itu disalurkan ke seratusan penerima.

Pemberian santunan digelar di aula Kantor Desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Minggu (16/6/2024). Santunan senilai Rp20,5 juta yang berhasil terhimpun langsung disalurkan pada Juni 2024 kepada 56 anak yatim/piatu/yatim-piatu dengan nilai total Rp12,6 juta.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kemudian untuk 79 duafa/penyandang disabilitas/ODGJ dengan total nilai Rp7,9 juta. Nilai santunan yang diberikan mulai Rp100.000 hingga Rp300.000 per orang.

Kepala Desa (Kades) Sidowayah sekaligus pendiri YYDS Klaten, Mujahid Jaryanto, menjelaskan yayasan itu berdiri sejak 2019. Setiap bulan yayasan tersebut menyalurkan santunan kepada anak yatim, orang jompo, penyandang disabilitas, hingga ODGJ.

“Setiap bulan dana yang berhasil terhimpun Rp17 juta hingga Rp20 juta. Seluruh santunan yang terhimpun langsung kami salurkan setiap bulan. Pada bulan ini kami menyerahkan santunan sudah 61 kali,” jelas Mujahid saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa (18/6/2024).

Lokasi penyaluran santunan itu, lanjut Mujahid, setiap bulannya berpindah-pindah. “Hanya kebetulan pada Juni ini saja kami serahkan di Kantor Desa Sidowayah,” ujarnya.

Mujahid menjelaskan para donatur merupakan dermawan yang berasal dari Sidowayah maupun di luar desa tersebut dan dari berbagai latar belakang.

Para penerima juga tak hanya warga Sidowayah melainkan warga lain di luar daerah seperti Kecamatan Karanganom, Pengging (Boyolali), Delanggu, Polanharjo, Tulung, serta Jatinom.

Yayasan itu bermula saat belasan pendirinya sering berbagi dengan warga yang dinilai layak menerima santunan. Hingga akhirnya yayasan itu diperluas. Yayasan itu dikelola dengan prinsip open management.

Hasil penggalangan donasi maupun penyerahan santunan dilaporkan secara rutin kepada para donatur salah satunya melalui WhatsApp Group (WAG).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya