SOLOPOS.COM - Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia Paralympic Paris 2024, Reda Manthovani, bersama rombongan meninjau proyek pembangunan PTC Delingan, Karanganyar, pada Kamis (27/6/2024). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR-Pembangunan Paralympic Training Center atau disingkat PTC di Kelurahan Delingan Kecamatan, Karanganyar, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, terus dikebut.

Sejumlah fasilitas seperti lapangan atletik dan bola diperkirakan selesai dalam waktu dekat. Sementara, untuk pembangunan gedung dan fasilitas lain akan selesai sesuai rencana pembangunan di Desember mendatang.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Hal itu disampaikan Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia Paralympic Paris 2024 Reda Manthovani saat meninjau progres pembangunan PTC Delingan pada Kamis (27/6/2024). Dalam kunjungannya, Reda Manthovani didampingi Penjabat (Pj) Bupati Karanganyar, Timotius Suryadi, serta sejumlah jajaran dan rombongan pengurus NPC. Reda mengatakan secara umum, pembangunan berjalan dengan baik.

Proyek PTC Delingan tahap pertama senilai Rp405,08 miliar telah dimulai sejak 21 Desember 2023. Sesuai kontrak pengerjaan, proyek tersebut rampung pada 31 Desember 2024 mendatang. Selain melihat progres pembangunan, dia mengatakan, kunjunganya juga untuk melihat persiapan PTC sebagai lokasi pelepasan 28 atlet yang akan bertanding di Paralimpiade Paris 2024 pada Agustus mendatang.

“Untuk lapangan atletik dan bola diperkirakan sesuai jadwal. Kalau gedung selain sesuai kontraknya Desember,” ujarnya.

Reda menuturkan kunjungan ini juga sekaligus melihat persiapan Paralympic Training Center (PTC) Delingan untuk nantinya digunakan sebagai lokasi pelepasan 28 atlet yang akan bertanding di Paralimpiade Paris 2024 Agustus mendatang. Dikatakan Reda yang juga menjabat sebagai Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen (Jamintel), Kejaksaan Agung, dalam progres pembangunan saat ini, masih ada kendala terkait sumber air.

Hal ini, menurut Reda, menjadi penting, mengingat terdapat sejumlah fasilitas yang nantinya membutuhkan pasokan air cukup banyak. Terutama dalam proses perawatan seperti lapangan sepakbola yang membutuhkan penyerapan air untuk rumput serta kolam renang.

“Kendalanya itu memang ada di air, makanya perlu dukungan dari pak Pj Bupati di sini,” katanya.

Reda meminta dukungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar melalui Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) untuk turut membantu dalam proses pembuatan jaringan air.

Sementara itu, Pj Bupati Karanganyar Timotius Suryadi mengatakan Pemkab Karanganyar berkomitmen untuk turut mendukung pembangunan Paralympic Training Center dengan menyiapkan pembuatan jaringan air. Pihaknya telah mendorong PUDAM Tirta Lawu untuk memprioritaskan pembangunan saluran air menuju Paralympic Training Center (PTC).

“Kami berusaha untuk mendorong PUDAM menggeser kegiatan yang lain untuk diprioritaskan di NPC Paralympic Center ini. Mudah-mudahan Agustus bisa selesai,” ujarnya.

Direktur Utama PUDAM Tirta Lawu Karanganyar Prihanto sebelumnya mengatakan siap memasang jaringan air ke lokasi PTC di Delingan. Pemasangan jaringan air ini diperkirakan menelan anggaran Rp3,3 miliar. Pihaknya menargetkan pembangunan rampung September mendatang.

“Pemasangan pipa jaringan air akan mulai kita kerjakan 1 Juli besok. Kita targetkan selesai dua bulan ke depan,” kata dia.

Prihanto menerangkan jaringan pipa akan dipasang sepanjang 6,3 kilometer (km) dari Sumber Ngumpeng Karangpandan ke Delingan. Jaringan pipa tersebut akan ditanam di dalam tanah dengan jenis pipa HDPE 4 inchi dan kapasitas air mencapai 20 liter per detik. Lebih lanjut Prihanto memastikan pemasangan jaringan pipa ini terpisah dengan jaringan pelanggan PUDAM. Sehingga tidak akan mengganggu pasokan air ke pelanggan PUDAM.

“Anggarannya kami perkirakan mencapai Rp3,320 miliar. Karena Training Center ini merupakan proyek strategis nasional, maka siap untuk mengerjakan. Seluruhnya sudah siap. Tinggal melaksanakan saja,” katanya.

Prihanto menjelaskan pemakaian air untuk PTC Delingan diperkirakan mencapai 350 meter kubik per hari, atau setara dengan sebanyak 1.323 sambungan rumah (SR). Biaya pemakaian air itu mencapai Rp66,150 juta per bulannya. Hal ini dinilai sangat menguntungkan bagi PUDAM.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya