SOLOPOS.COM - KPU bersama pantarlih dan Bawaslu melakukan coklit data pemilih ke rumah tokoh-tokoh Karanganyar pada Senin (24/6/2024). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Karanganyar melalui petugas pemutakhiran data pemilih (pantarlih) mulai melaksanakan Pencocokan dan Penelitian Data Pemilih (coklit) untuk Pilkada Serentak 2024.

Coklit data diawali ke Penjabat (Pj) Bupati Karanganyar, Timotius Suryadi, serta para mantan bupati dan wakil bupati Karanganyar pada Senin (24/6/2024).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Berdasarkan pantauan Solopos.com, KPU, pantarlih dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) melakukan coklit data ke kediaman mantan Bupati Karanganyar periode 2013-2018 dan 2018-2023, Juliyatmono, dilanjutkan ke rumah mantan Bupati 2003-2008 dan 2008-2013 Rina Iriani Sri Ratnaningsih. Kemudian berkunjung ke rumah mantan Wakil Bupati (Wabup) periode 2008-2013, Paryono, lalu mantan Bupati yang hanya menjabat 26 hari, Rober Christanto.

Coklit data kemudian ditutup ke kediaman Pj Bupati Karanganyar Timotius Suryadi. Komisioner Divisi Data dan Informasi KPU Karanganyar, Devid Wahyuningtyas menyampaikan, ada sebanyak 2.673 pantarlih yang disebar untuk melalukan coklit data pemilih. Mereka secara door to door mendatangi rumah warga untuk melakukan coklit. Coklit data akan berlangsung hingga sebulan mendatang atau sampai 24 Juli.

“Hari ini kami awali dengan melakukan pencocokan dan penelitian data pada tokoh berpengaruh di Karanganyar. Seperti Pj Bupati, lalu bupati dan wakil bupati yang pernah menjabat di Karanganyar,” kata dia.

Devid menerangkan coklit dilakukan petugas pantarlih supaya warga Kabupaten Karanganyar terdaftar sebagai pemilih di Pilkada tahun ini. Dia pun meminta masyarakat ikut mensukseskan tahapan coklit dengan tidak melakukan penolakan saat didatangi petugas.

Masyarakat harus memberikan data yang sebenar-benarnya. Kepada para pantarlih, dia menekankan supaya melakukan coklit sesuai dengan aturan yang ada yaitu petugas tidak menggunakan joki dalam melakukan coklit data.

“Coklit data juga dilakukan saat Pemilu kemarin. Tapi data kependudukan itu kan dinamis, maka di Pilkada ini juga perlu dilakukan coklit data,” katanya.

Dia mengatakan coklit data dilakukan untuk memastikan apakah ada penambahan penduduk potensial pemilih atau sebaliknya.

Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Data Informasi Bawaslu Karanganyar, Ikhsan Nur Isfiyanto, mengatakan akan melakukan pengawasan guna memastikan semua warga Karanganyar terdata sebagai pemilih untuk kontestasi politik tahun ini. Pengawasan dimulai dari mekanisme prosedur rekrutmen pantarlih hingga kinerja pantarlih.

Selain itu, Bawaslu juga akan melakukan uji petik yakni dengan mengambil sampel di tempat yang telah dicoklit petugas. Apakah benar-benar pantarlih mendatangi rumah atau dititipkan. “Jangan sampai dalam tahapan coklit Pemilu 2024 terulang di pilkada ini,” katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan dalam temuan Bawaslu itu, petugas Pantarlih tidak datang dari rumah ke rumah. Petugas hanya membagikan stiker dan mendata saat arisan bulanan wilayah tersebut. Akibat temuan ini, Bawaslu merekomendasikan coklit ulang di wilayah Karangpandan. Bawaslu tidak ingin kejadian tersebut terulang saat coklit data untuk Pilkada 2024.

Mantan Wabup Karanganyar, Paryono, mengapresiasi petugas pantarlih yang melakulan coklit data dengan teliti. Dia berharap coklit data yang sama juga dilakukan di masyarakat lain. Dengan demikian data pemilih Karanganyar akurat dan tidak ada yang tercecer.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya