SOLOPOS.COM - Bakal Calon Wali Kota Solo dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ginda Ferachtriawan meminta parpol tidak jemawa dengan dinamika Pilkada Solo 2024 dalam beberapa hari terakhir. (Solopos.com/Joseph Howi Widodo)

Solopos.com, SOLO—Bakal Cawali Solo dari PDIP, Ginda Ferachtriawan, merasa tergelitik untuk memberikan komentarnya terkait perkembangan politik beberapa hari terakhir. Khususnya terkait PDIP bakal dikeroyok koalisi partai-partai.

“Menyikapi perkembangan berita yang ada, khususnya di politik dan Pilkada, saya rasa semua tidak perlu jemawa. Karena proses masih berjalan, dan PDIP sudah jelas punya 20 kandidat yang pasti,” ujar dia, Senin (24/6/2024).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Ginda mengatakan para bakal Cawali-Cawawali Solo dari PDIP sudah menyampaikan gagasannya dalam membangun Solo ke depan. Sedangkan kandidat dari luar PDIP baru mendaftarkan diri sebagai bakal Cawali-Cawawali.

“Yang lainnya baru sebatas mendaftarkan diri, kita belum tahu gagasannya, visi, misi mereka seperti apa. Solo ke depan mau dibawa ke mana. Jadi kita tunggu saja dulu dinamikanya. Jangan mengklaim terlebih dulu lah,” tutur dia.

Ginda mengajak seluruh elemen politik yang ada untuk mewujudkan pesta demokrasi yang berbobot. Pilkada Solo 2024 menurut dia harus diisi dengan penyampaian gagasan, visi, misi, dan program untuk membangun Solo ke depan.

Tidak lupa Ginda berharap semua figur politik di Kota Bengawan bisa membantu mewujudkan kontestasi yang sejuk dan santun. Sebab menurut dia kontestasi yang terjadi semata untuk mencari figur pemimpin terbaik.

Tujuannya agar pembangunan Solo bisa semakin maju, dan masyarakat kotanya kian sejahtera. “Kami harapkan ke depan bisa lebih santun dan sejuk, tertib. Jangan seperti Pileg dan Pilpres yang terlihat cukup keras,” kata dia.

Ginda juga menyoroti maraknya pemasangan alat peraga sosialisasi oleh tim pendukung para bakal Cawali-Cawawali Solo, di berbagai sudut kota. Sebab pemasangan alat peraga sosialisasi terkesan mengabaikan keindahan.

“Jangan hanya menyebar visual spanduk jenis MMT di sepanjang jalan, sehingga masyarakat malah tidak simpatik dengan pesta demokrasi. Mari kita bangun bersama sebuah pesta demokrasi dalam mencari pemimpin yang baik untuk Solo,” urai dia.

Sebelumnya, partai-partai politik bergerak cepat menjajaki kemungkinan terbentuknya koalisi besar. Setidaknya ada enam parpol parlemen dan tujuh parpol nonparlemen yang sedang penjajakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya