SOLOPOS.COM - Suasana Freeday Night yang dimeriahkan oleh komunitas penggemar dan kolektor mainan di Radya Litera Multifunction Hall, Griya Solopos, Jumat (28/6/2024) sore. (Solopos.com/ Ahmad Kurnia Sidik)

Solopos.com, SOLO–Sejumlah komunitas kolektor dan penggemar mainan turut meriahkan acara Freeday Night yang digelar di Radya Litera Multifunction Hall, Griya Solopos, pada Jumat (28/6/2024) sore.

Sejumlah komunitas itu di antaranya Gundam Solo (Gunso), BC Solo (Beyblade), Miniatur Soloraya, Solo Diecast Photography, dan Thunder Machine Go Ga Solo (TMGGS).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Selain memamerkan koleksinya, mereka juga menggelar kompetisi untuk tiap-tiap mainan yang ada, seperti Gunso mengadakan lomba Adu Jotos gim Marvel Vs Capcom yang nanti pemenangnya akan mendapat sebuah gundam baru senilai ratusan ribu rupiah.

Begitu pun dengan BC Solo yang menggelar lomba beyblade dan pemenangnya akan meraih sebuah beyblade baru, serta TMGGS menggelar lomba adu Break Go Ga dan pemenangnya akan mendapat sebuah Break Go Ga baru. Untuk semua lomba itu tidak dipungut biaya sepeser pun dan bahkan perangkatnya disediakan langsung oleh komunitas dan peserta lomba bebas memilih sendiri jenis perangkat yang ingin digunakan.

Tampak pula, peserta yang hadir di Radya Litera sore itu dari berbagai usia, mulai anak-anak hingga dewasa. Dan mereka antusias mengikuti kompetisi yang ada sembari diiringi live music CA Project.

Menariknya, sejumlah komunitas yang turut meriahkan Freeday Night sore itu beranggotakan tidak hanya warga Solo namun juga sekitar Solo. Gunso, misalnya, komunitas kolektor robot-robot atau mecha yang diadaptasi dari serial fiksi ilmiah buatan Sunrise Studio, Bandai Namco Fimwork sejak 1979 itu setidaknya saat ini memiliki lebih dari 50 anggota yang tersebar se-Soloraya.

Salah satu anggota Gunso sekaligus warga Wonogiri, Cakha Ade Qarana menyampaikan bahwa Gunso telah berdiri sejak 2012 lalu. Gunso secara rutin menggelar pertemuan sesama anggota dengan tujuan saling berbagi ilmu terkait gundam dengan anggota-anggota lainnya.

Tak jarang pula komunitas itu mengadakan kompetisi berupa lomba merakit gundam dengan berbagai kategori, mulai dari merakit gundam sesuai bentuk asli, merakit gundam custom, dan sebagainya.

“Kami juga ada basecamp, lokasinya di Gumpang [Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo]. Di situ pun sering kumpul tapi biasanya tidak selengkap saat kumpul rutinan bulanan,” jelas Ade, sapaan akrabnya saat berbincang dengan Solopos.com di lokasi, Jumat (28/6/2024) sore.

Lelaki yang sehari-hari bekerja sebagai guru di salah satu sekolah luar biasa itu mengaku bahwa anggota Gunso tak jarang yang rela mengeluarkan uang cukup besar untuk menambah koleksi gundamnya. Sementara, saat ditanya kisaran harga gundam yang dia koleksi, ia menyampaikan beragam, mulai dari Rp150.000 hingga Rp1 juta.

“Beberapa teman bahkan banyak yang koleksi gundam dengan harga gila-gilaan. Bisa mulai Rp1 juta hingga puluhan juta rupiah,” kata Ade.

Adanya Freeday Night ini, lanjut dia, cukup penting sebagai wadah mempererat anggota komunitas secara khusus sekaligus memperkenalkan kebedaraan komunitas.

Hal yang hampir sama juga disampaikan oleh salah satu anggota TMGGS, Candra Perdana, kepada Solopos.com, ia bercerita bahwa Break Go Ga di Indonesia kurang diminati karena beberapa alasan.

Pertama, anime-nya tidak tayang di Indonesia sehingga kurang begitu dikenal oleh masyarakat. Kedua, secara perangkatnya sendiri, Break Go Ga sudah tidak lagi beredar di Indonesia.

“Pertama masuk itu sekitar 2019 lalu, itu batch pertama. Tapi kan ada Covid [pandemi] dan enggak tahu kenapa Break Go Ga nya didiskontinu, produknya enggak masuk lagi jadi tapi tetap bisa dicari walaupun barang lama,” kata Candra saat berbincang dengan Solopos.com di lokasi, Jumat (28/6/2024) sore.

Yang lebih penting, karena dua alasan itu pula ekosistem penggemar Break Go Ga tidak berkembang seperti ekosistem mainan ataupun hobi yang lain. Sehingga dengan adanya Freeday Night sore itu, Candra berharap bisa mengenalkan keberadaan komunitasnya serta mampu menarik minat orang lain untuk bergabung dengannya.

“TMGGS berdiri sejak 2019, awalnya lumayan banyak anggotanya, sekitar 20-an. Tapi saat ini hanya lima orang saja yang aktif,” jelasnya.

Saat ditanya apakah Break Go Ga memiliki agenda berupa kompetisi, dia menjawab iya. Namun, biasanya kompetisi itu digelar di luar Solo dan TMGGS hanya mengirimkan perangkatnya ke lokasi kompetisi.

Sementara, Ketua BC Solo, Caesar Adjie menyampaikan sangat antusias Freeday Night itu apalagi selama pantauan Solopos.com di lokasi, stan beyblade adalah yang paling ramai dikunjungi.

Kepada Solopos.com, Caesar menyampaikan harapannya agar acara seperti itu, yang menghadirkan Komunitas-komunitas lebih sering digelar. “Tujuannya ya selain memperkenalkan komunitas sekaligus untuk mendukung komunitas agar menambah anggotanya. Sehingga baik anak muda maupun dewasa bisa mengisi kegiatan mereka dengan kegiatan positif,” jelas dia.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya