SOLOPOS.COM - Pemain Timnas Indonesia U-16 asal Sragen, Fandi Ahmad Muzaki (tengah), berfoto bersama orang tuanya belum lama ini. (Istimewa/Keluarga Fandi)

Solopos.com, SRAGEN-Nama Fandi Ahmad Muzaki masuk dalam daftar nama-nama pemain Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-16 menjelang Piala AFF U-16 2024 atau ASEAN U-16 Boys Championship 2024.

Pemain asal Dukuh Prampalan, Desa Krikilan, Kecamatan Masaran, Sragen, tersebut merupakan jebolan dari Elite Pro Academy (EPA) Liga Divisi Utama 2023/2024. Fandi masuk ke Timnas Indonesia berawal dari pemain muda di Persija Jakarta di bawah pelatih Nova Arianto.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Fandi dikenal sebagai pemain gelandang serang Timnas Indonesia U-16. Kemampuan Fandi dalam menguasai bola di lapangan tak diragukan lagi. Anak bungsu dari delapan bersaudara itu lahir pada 1 Januari 2008 di Sragen. Pemain dengan tinggi badan 168 cm itu bergabung dengan Akademi Muda Persija Jakarta pada 2022 lalu.

Ia dikontrak Persija Jakarta selama tiga tahun. Di bawah asuhan Nova Arianto, Fandi masuk dalam skuad Timnas Indonesia U-16 dan sudah menunjukkan kemampuannya saat pertandingan dengan Singapura dan Filipina. Fandi akan berlaga lagi bersama Tinmas Indonesia U-16 dalam pertandingan melawan Laos di Stadion Manahan, Solo, Kamis (27/6/2024) besok.

Bakatnya di bidang olahraga sepakbola terlihat sejak duduk di Kelas III SD Muhammadiyah Terpadu (SDMT) Masaran, Sragen. Saat duduk di SDMT itu, Fandi juga berhasil menjuarai kejuaraan futsal se-Soloraya, yakni Insan Cendikiawan Futsal Competition; Dimsa Fair Futsal Competition; dan Al Mukmin Ngruki Futsal Competition. Dia lahir dari keluarga sederhana dari pasangan Suwandi dan Tri Wahyuni.

Ayah Fandi, Suwandi, 75, saat berbincang dengan wartawan di kediamannya, Selasa (25/6/2024), mengungkapkan selepas dari SDMT Masaran, Fandi melanjutkan ke sekolah khusus sepakbola, yakni di SMP Negeri 2 Nguntoronadi, Wonogiri. Dia mengatakan saat duduk di Kelas IX di SMPN 2 Nguntoronadi Wonogiri itulah Fandi dipanggil untuk bergabung dengan Persija Jakarta dan langsung diterima tanpa diseleksi pada 2022.

“Kala itu, Fandi langsung tanda tangan kontrak, November 2022 sampai 2025. Sekolahnya dilaksanakan secara daring. Selama di Persija itu, Fandi juga ikut dalam EPA untuk Liga Divisi Utama U-16, U-18, dan U-20. Dari 104 pemain terbaik Indonesia, Fandi masuk sebagai pemain gelandang serang terbaik, pemain dengan pencetak gol terbanyak, dan masuk dalam daftar 11 pemain terbaik Indonesia,” jelas Suwandi yang juga pensiunan guru olahraga yang tinggal di Dukuh Prampalan RT 022/RW 005, Desa Krikilan, Masaran, Sragen.

Suwandi melanjutkan selesai dari EPA, Fandi bersama dua orang temannya dikirim ke PSSI. Dia menerangkan seleksi dilakukan di Kaliurang Yogyakarta yang diikuti 36 orang, kemudian seleksi berikutnya di Solo dengan peserta tinggal 23 orang. Suwandi menerangkan Fandi senang sepakbola sejak kecil. Saat masih Kelas III SDMT Masaran, Fandi sudah bergabung di sekolah sepak bola (SSB) Macan Kemayoran dengan basis latihan di Lapangan Plumbungan, Kecamatan Karangmalang, Sragen.

“Di Plumbungan itu kalau latihan setiap Senin, Rabu, dan Jumat. Saya yang mengantar dan menjemputnya. Saat Kelas IV-V juga pernah menjuarai Popda di Solo. Saat itu mau maju ke Jateng tetapi batal karena ada Covid-19,” jelas Suwandi.

Dia menerangkan keluarga mendukung penuh atas kesuksesan Fandi. Suwandi dan istrinya tak henti-hentinya berdoa untuk Fandi. Dia mengungkapkan Fandi memiliki cita-cita ingin bermain di Liga Eropa.

Sebelum bergabung di Persija Jakarta, kata dia, Fandi sudah bertanding di sejumlah lokasi seperti ke Surabaya, Palembang, dan seterusnya. “Saat pertandingan di Stadion Manahan Solo itu, kami dari keluarga, melihat langsung karena mendapatkan fasilitas tiket gratis. Umpan-umpan Fandi bagus tetapi penyelesaiannya ke gawang lawan kurang saat melawan Filipina. Kaki Fandi cedera sehingga pada menit ke-65 diganti,” kata Suwandi.

Suwandi siap menonton di Stadion Manahan Solo lagi saat Fandi dan Timnas Indonesia U-16 bertanding melawan Laos, Kamis (27/6/2024) besok. Dia mengungkapkan Fandi jarang pulang karena fokus pada sepakbola.

Di waktu-waktu longgar, kata dia, sering video call. “Fandi ini bermain bola itu terinspirasi dari kakaknya, Ahmad A. Wilarso, yang pernah menjuarai futsal tingkat nasional. Prestasi-prestasinya Fandi banyak dan dikumpulkan. Kami juga menyiapkan paspor bagi Fandi bila sewaktu-waktu bertanding di luar negeri,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya