SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pilkada Sukoharjo. (Dok Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO —  Empat partai politik atau parpol yang memiliki kursi di parlemen sudah menentukan arah koalisi di Pilkada Sukoharjo 2024. Sementara tiga parpol yang tergabung dalam poros perubahan pada Pilpres 2024 lalu di Sukoharjo belum menentukan sikap dan arah politik.

Tiga parpol tersebut yakni PKS, PKB, dan Partai Nasdem. Sebagai informasi, pada Pemilu 2024, ada tujuh parpol yang memiliki kursi di parlemen. Mereka yakni, PDIP, Partai Golkar, Partai Gerindra, PKS, PAN, PKB, dan Partai Nasdem.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Dari tujuh parpol itu, hanya PDIP yang bisa mengusung pasangan calon bupati-wakil bupati (cabup-cawabup) tanpa harus berkoalisi dengan parpol lain. Partai berlambang banteng moncong putih itu meraih 21 kursi legislatif pada Pemilu 2024. Syarat parpol atau gabungan parpol mengusung cabup-cawabup yakni memiliki minimal sembilan kursi di DPRD Sukoharjo.

PDIP sudah memastikan berkoalisi dengan Partai Gerindra untuk mengusung cabup-cawabup pada Pilkada Sukoharjo 2024. Struktural kedua partai tersebut telah menekan kerja sama politik di Kantor DPC PDIP Sukoharjo pada pekan lalu.

Sementara itu, Partai Golkar dan PAN juga telah menyepakati kerja sama politik. Koalisi dua parpol ini mengusung Harjanto sebagai bakal cabup sementara pendampingnya masih dalam proses penjaringan.

Tersisa tiga parpol yang belum menentukan arah koalisi dalam menghadapi pilkada. Ketiga parpol itu tergabung dalam  poros perubahan pada Pilpres 2024, yakni PKS, PKB, dan Partai Nasdem. Namun, PKB yang sudah melempar sinyal bakal merapat ke poros koalisi PDIP-Gerindra.

Ketua DPD PKS Sukoharjo, Sigit Budi Raharjo, mengatakan struktural PKS bakal bermusyawarah menentukan arah koalisi. Aspirasi kader internal partai menjadi pertimbangan khusus sebelum mengambil keputusan untuk bergabung dengan koalisi partai yang telah terbentuk.

Pemetaan Politik

“Kami akan melakukan musyawarah khusus untuk membahas arah dukungan PKS dalam Pilkada Sukoharjo. Termasuk menyerap aspirasi kader internal di setiap kecamatan,” kata dia, Minggu (23/6/2024).

Sigit menyadari PKS harus berkoalisi dengan partai lain untuk mengusung pasangan calon pada Pilkada Sukoharjo 2024. Jumlah kursi PKS di parlemen hanya lima. Karena itu, struktural partai bakal melakukan pemetaan politik dengan menganalisis kelebihan dan kekurangan masing-masing figur potensial yang maju sebagai bakal cabup-cawabup.

Beragam kemungkinan bisa terjadi sebelum pendaftaran bakal cabup-cawabup di KPU, akhir Agustus mendatang. Hingga sekarang, belum ada bakal cabup-cawabup yang telah menerima rekomendasi dari DPP partai sebagai tiket emas mendaftar sebagai pasangan calon.

“Kami tidak ingin terburu-buru dalam mengambil keputusan. Berbagai dinamika politik masih memungkinkan terjadi karena waktu pendaftaran bakal cabup-cawabup masih dua bulan lagi,” ujar dia.

Sementara itu, Ketua Desk Pilkada DPC PKB Sukoharjo, Suhardi, tak memungkiri struktural DPC PKB Sukoharjo telah melakukan pertemuan tatap muka dengan struktural DPC PDIP Sukoharjo untuk membahas koalisi partai. Pertemuan pengurus kedua partai itu kali terkahir digelar di kawasan Solo Baru, beberapa waktu lalu.

Anggota DPRD Sukoharjo ini melempar sinyal bakal bergabung dengan koalisi PDIP-Gerindra. Ada beberapa konsensus politik yang disepakati dalam membangun koalisi tersebut.

Kesepakatan kerja sama politik itu menjadi dasar utama membangun poros koalisi dalam mengarungi kontestasi Pilkada Sukoharjo. “Nanti, teman-teman media pasti diundang secara resmi jika sudah ada kesepakatan kerja sama politik,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya