SOLOPOS.COM - Kawasan waterpark yang dikembangkan Desa Ngalas, Kecamatan Klaten Selatan, Klaten, Kamis (27/6/2024). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN–Desa Ngalas, Kecamatan Klaten Selatan, Kabupaten Klaten, mengembangkan rest area dan waterpark. Kawasan wisata itu hingga kini masih dalam proses pembangunan dan ditargetkan rampung 2026.

Lahan yang digunakan untuk pengembangan rest area serta waterpark tersebut merupakan tanah kas desa dengan total luas 1,5 ha. Selain untuk rest area dan waterpark, di kawasan itu terdapat kebun jambu kristal yang dua bulan mendatang atau sekitar Agustus 2024 sudah memasuki panen.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kepala Desa (Kades) Ngalas, Edy Riyanto, menjelaskan pembangunan rest area sudah sekitar 75 persen dari target. Kawasan tersebut sudah dipasangi lantai paving serta sudah dibangun beberapa kios. Ada sekitar enam kios dan sebagian kini sudah disewa warga serta satu kios besar yang bakal menjadi kios desa.

“Ke depan akan dilengkapi dengan masjid yang cukup besar dan bisa digunakan untuk para musafir yang melintas,” kata Edy saat ditemui wartawan seusai Sambang Warga di Desa Ngalas, Kamis (27/6/2024).

Selain rest area, di kawasan itu dibangun waterpark. Pembangunan waterpark kini sudah sekitar 50 persen dari target. Kolam anak-anak sudah terbangun dan kolam dewasa masih dalam tahap pembangunan. Sumber air berasal dari sendang di dekat lokasi. Selain itu, tempat tersebut dilengkapi taman bermain serta wisata pinggir kali. “Untuk water park saat ini baru tahap awal. Insyaallah nanti di akhir 2025 bisa dibuka,” kata Edy.

Edy menjelaskan pembangunan waterpark serta rest area di Ngalas Klaten itu ditargetkan rampung keseluruhan pada 2026 mendatang. Selama ini, sumber anggaran untuk pembangunan memanfaatkan sebagian dana desa serta bantuan dari berbagai sumber. Dia berharap ada bantuan dari Pemkab untuk pengembangan kawasan tersebut.

Sebelum dibangun rest area dan waterpark, lahan kas desa itu sebatas disewa untuk tanam tebu. Sumbangan ke pendapatan asli desa (PAD) sangat minim. Per tahun, nilai PAD antara Rp15 juta hingga Rp20 juta. Dia berharap pengembangan itu bisa mendongkrak PAD serta perekonomian warga setempat.

“Sebelumnya itu beberapa puluh tahun disewa untuk ditanami tebu, tidak ada pengembangan. Sehingga sejak kami menjabat pertama kali, kami mohonkan perubahan kawasan ke Pemkab dari lahan hijau menjadi wisata. Akhirnya disetujui dan kami kembangkan untuk rest area dan waterpark,” kata Edy.

Disinggung alasan dipilih pembangunan rest area dan waterpark, Edy mengungkapkan lahan berada di lokasi strategis. Tempat itu berada di tepi Jl. Ir. Soekarno serta tidak jauh dari RSUD Bagas Waras Klaten. Jl Ir Soekarno merupakan akses ramai menuju wilayah Kecamatan Bayat dan sekitarnya termasuk ke Rawa Jombor.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengapresiasi ide Kades Ngalas membangun rest area dan waterpark di kawasan tersebut yang berada di lokasi strategis. “Pak Kades pintar menangkap potensi daerah ini. Pesan saya hanya minta tolong ditambah penghijauan lagi agar wisata dan kuliner di sini bisa adem. Di sini view-nya dapat karena berada di depan lahan hijau, hamparan sawah yang sangat luas,” kata Mulyani.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya