SOLOPOS.COM - Kepala LKPP Hendrar Prihadi menyampaikan materi peluang besar bagi UMKM bergabung di e-katalog di Hotel Front One Sragen, Jumat (28/6/2024). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN-Sebanyak 300 pelalu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan koperasi di Kabupaten Sragen didorong untuk go digital dan go national oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Mereka diundang LKPP untuk mengikuti peningkatan kapasitas pelaku usaha dalam pengadaan barang/jasa pemerintah di Hotel Front One Sragen, Jumat (28/6/2024).

Kegiatan tersebut dibuka Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati. Peningkatan kapasitas UMKM itu dilakukan LKPP dengan menggandeng Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumindag) Sragen.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Dalam kesempatan itu, Kepala LKPP Hendrar Prihadi atau yang akrab disapa Hendi, hadir dan menyapa ratusan pelaku UMKM Sragen. Hendi menyampaikan kekagumannya terhadap orang yang berani berwiraswasta dengan tantangan yang luar biasa. Dia menjelaskan wiraswasta itu harus memikirkan produknya, manajemennya, pasar, bahkan dirinya juga.

“Oleh karena itu wiraswasta dalam hal ini UMKM mesti sukses dan naik kelas. Saya sampaikan success story dari para pengusaha nasional seperti Salim Group, Basuki Surodjo, dan Agung Nugroho. Basuki Surodjo itu memulai usahanya pada 2013 lalu. Awalnya hanya laku Rp3 juta, Rp5 juta, dan Rp10 juta yang terjual saat bergabung di e-katalog. Setelah 11 tahun, omzet beliau besar. Omzet per 2023 saja Rp1,6 triliun dengan jualan produk di e-katalog milik LKPP,” jelas Hendi.

Dia menyampaikan sesuatu yang besar itu diawali dari yang kecil. Dia menginginkan UMKM di Sragen itu bisa besar dengan memanfaatkan kemajuan teknologi yang berkembang. Konsep ini ditawarkan ke pelaku UMKM bahwa ada peluang pasar yang besar pada pengadaan barang dan jasa pemerintah.

Dia menyebut pada 2023 lalu, sebut dia, rencana umum pengadaan barang dan jasa pemerintah mencapai Rp1.226,2 triliun. Dia melihat trennya naik terus dan setiap belanja pemerintah dalam negeri Rp400 triliunnya itu akan berdampak pada pertumbuhan 2 juta tenaga kerja dan peningkatan pertumbuhan ekonomi 1,5%-1,8%.

“Pak Presiden mengeluarkan Instruksi Presiden bahwa belanja pemerintah dan pemerintah daerah itu, 40% di antaranya digunakan untuk membeli produk UMKM. Ini peluang yang besar karena totalnya hampir Rp500 triliun untuk belanja UMKM. Kalau di Sragen juga besar sampai Rp494 miliar belanja pemerintah untuk UMKM,” jelasnya.

Dia menyampaikan kalau di swasta ada e-commerce atau marketplace maka LKPP juga memiliki e-katalog untuk belanja pemerintah. Dia mengatakan belanja pemerintah lewat e-katalog tidak perlu lelang dan harganya kompetitif. Oleh karenanya, Hendi mendorong UMKM Sragen bisa menangkap peluang itu untuk bergabung di e-katalog.

“Kalau produknya laku di e-katalog maka sediakan produk yang diinginkan pemerintah, baik kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah. Cara daftar ke e-katalognya mudah dan gratis. Kalau kepentingan pemerintah dan UMKM ini bisa bertemu pasti terjadi transaksi,” jelas Hendi.

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati berharap UMKM Sragen bisa berdaya saing dan produk-produknya masuk dalam e-katalog LKPP. Dalam peningkatan kapasitas ini, Bupati menyampaikan ratusan UMKM ini belajar mendaftar dan memasukan produk ke e-katalog.

“Ketika ada kendala bisa ditindaklanjuti. Kendala yang utama itu sebenarnya sumber daya manusia dan modal. Apa yang dibutuhkan pemerintah tidak bisa disediakan pelaku UMKM. Kalau perizinan saya kira tidak menjadi kendala karena MPP luar biasa,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya