SOLOPOS.COM - Gapura penanda batas wilayah Kabupaten Klaten di jalan Solo-Jogja. (dok Solopos)

Solopos.com, KLATEN — Angka indeks pembangunan manusia (IPM) Kabupaten Klaten menunjukkan tren peningkatan. Bahkan, angka IPM Kabupaten Klaten berada di atas IPM provinsi dan nasional serta masuk jajaran 12 besar kabupaten dengan IPM tertinggi se-Indonesia.

Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com dari Badan Pusat Statistik (BPS), angka IPM Klaten selama tiga tahun menunjukkan tren peningkatan. Angka IPM Klaten pada 2021 sebesar 76,12. Kemudian pada 2022 naik jadi 76,95, dan 2023 naik lagi jadi 77,59.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup masyarakat (masyarakat/penduduk). IPM dibentuk dari tiga dimensi dasar yakni umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, serta standar hidup layak.

Indikator umur panjang dan hidup sehat digambarkan oleh umur harapan hidup saat lahir. Sementara pengetahuan digambarkan oleh rata-rata lama sekolah serta angka harapan lama sekolah. Standar hidup layak digambarkan oleh pengeluaran per kapita.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Klaten, Pandu Wirabangsa, menjelaskan IPM merupakan indikator makro yang ditetapkan secara nasional selain pertumbuhan ekonomi dan lain-lain. IPM menjadi gambaran kualitas sumber daya manusia di suatu wilayah.

“Alhamdulillah secara angka untuk Klaten tergolong baik bahkan tergolong tinggi di atas rata-rata nasional maupun rata-rata provinsi,” kata Pandu saat ditemui Solopos.com di Desa Ketandan, Kecamatan Klaten Utara, Selasa (11/6/2024).

Berdasarkan data BPS, angka IPM Provinsi Jawa Tengah pada 2023 sebesar 73,39. Sementara angka IPM nasional 74,39. Mengutip info grafis kabupaten dengan SDM paling maju di Indonesia dari goodstats.id, Kabupaten Klaten masuk jajaran 12 besar kabupaten dengan IPM tertinggi.

Urutannya yakni Sleman, Badung, Sidoarjo, Bantul, Gianyar, Sukoharjo, Minahasa, Gresik, Natuna, Tabanan, Toba Samosir, dan Klaten. Terkait faktor yang mempengaruhi tren angka IPM Klaten terus meningkat, Pandu menjelaskan IPM didukung banyak hal.

Dari sisi ekonomi, pertumbuhan ekonomi di Klaten yang cukup positif berpengaruh pada kemampuan belanja masyarakat Kabupaten Bersinar. Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com, pertumbuhan ekonomi Klaten pada 2023 sebesar 5,7 persen.

Sementara pertumbuhan ekonomi pada 2022 sebesar 5,9 persen. “Kemudian sebaran dan kesadaran dalam pendidikan meningkat sehingga ini turut menopang dari dimensi pendidikan. Kemudian usia harapan hidup salah satunya tingkat kematian bayi saat lahir tergolong rendah,” kata Pandu.

Pandu menjelaskan angka IPM yang menunjukkan tren peningkatan tak hanya ditopang dari sisi pemerintah. Warga Kabupaten Bersinar turut andil mendongkrak angka IPM.

“Tidak mungkin ini dilakukan oleh pemerintah. Bicara pendidikan, tentu ada kesadaran masyarakat di sana. Kemudian dari sisi kualitas pendidikan yang mumpuni. Kualitas pendidikan ini penyedianya tidak hanya pemerintah, swasta juga banyak,” kata Pandu.

“Bicara soal pengeluaran per kapita, mereka bekerja di sektor swasta, pemerintah, atau sektor formal lainnya, atau pelaku usaha dan seterusnya,” lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya