SOLOPOS.COM - Petugas PPDB SMPN 1 Karanganyar membantu siswa memasukkan data saat pendaftaran PPDB tahun ajaran 2020/2021, Selasa (23/6/2020). (Sri Sumi Handayani/Solopos)

Solopos.com, KARANGANYAR– Jelang Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2024/2025, pemohon cetak kartu warga miskin terdata di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan penerima Program Keluarga Harapan (PKH) melalui Dinas Sosial (Dinsos) Karanganyar melonjak.

Permohonan diajukan para orang tua calon peserta didik baru sebagai pelengkap dokumen mendaftar sekolah di jalur afirmasi.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Sekretaris Dinas Sosial Karanganyar, Sulistyowati, mengatakan setidaknya hingga Jumat (21/6/2024), Dinsos telah menerima 400-an pengajuan cetak surat keterangan DTKS dan PKH.

Para pemohon membutuhkan surat itu untuk keperluan pendaftaran peserta didik baru (PPDB) SMP dan SMA/SMK Negeri. Dikatakannya bahwa layanan cetak kartu keterangan terdaftar DTKS dan penerima PKH dibuka Dinsos secara gratis.

“Permohonan cetak kartu DTSK dan penerima PKH meningkat sejak pekan lalu. Rata-rata per hari Dinsos mencetak lima hingga 10 kartu, sampai sekarang sudah ada 400-an pemohon,” kata dia kepada Solopos.com, Minggu (23/6/2024).

Pihaknya menyarankan agar pemohon memastikan terlebih dahulu status warga miskin di kantor desa/kelurahan masing-masing sebelum ke Dinsos. Jangan sampai sudah ke kantor Dinsos, namun belum terdata di DTKS Kementerian Sosial (Kemensos) dan penerima PKH.

Dinsos memiliki aplikasi khusus untuk mengecek status kemiskinan yang dikelola Kemensos. Status kemiskinan warga ini tak bisa dimanipulasi ataupun serta merta muncul.

Selain itu status kemiskinan juga tak bisa diabsahkan hanya oleh pemerintah desa atau kelurahan. Seluruh data warga miskin tersebut telah terintegrasi dengan data Kemensos.

“Kalau bawa surat keterangan tidak mampu dari kelurahan atau desa tapi tidak terdata di DTKS, ya tidak kami cetak kartu. Basis kami pakai aplikasi. Kalau tidak terdata di situ, tidak bisa diproses cetak DTKS,” kata dia.

Sulistyowati mengatakan dokumen yang dicetaknya masih harus diverifikasi faktual Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah bagi pendaftar SMA/SMK negeri.

Sedangkan bagi pendaftar SMP negeri, surat tersebut harus dilegalisasi pemerintah desa/kelurahan dengan didahului verifikasi faktual aplikasi. Dia menyarankan semua pemohon menyelesaikan prosedur itu sebelum PPDB ditutup.

PPDB SMA SMK negeri di Jateng dibuka pada 11-24 Juni 2024. Sedangkan PPDB SMPN dibuka 4,5,8 dan 9 Juli 2024.

“Semua yang menentukan lolos tidaknya dari panitia PPDB. Kami hanya menyediakan perangkat untuk memenuhi syarat pendaftaran,” kata dia.

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Karanganyar, Nurini Retno, mengatakan PPDB TK, SD dan SMP meski belum buka, namun calon pendaftar mulai membuat akun. Di jalur prestasi, para calon pendaftar mulai melegalisasi piagam olahraga maupun akademik.

Dia mengatakan pada PPDB tahun ini ada 470 SD di Kabupaten Karanganyar. Sedangkan untuk jumlah SMP yang disediakan PPDB tahun 2024 Karanganyar ada sebanyak 85 sekolah. Dimana ada sebanyak 10.059 siswa lulusan TK dan daya tampung SD ada 15.517 siswa.

Sedangkan lulusan SD ada sebanyak 10.831 siswa dan daya tampung SMP ada 12.192 siswa. “Jadi insyaallah tidak ada anak yang tidak dapat sekolah. Daya tampungnya memenuhi,” kata dia.

Lebih lanjut Nurini mengatakan setiap SD menampung paling banyak 28 peserta didik per rombongan belajar (rombel). Sedangkan untuk tingkat SMP, ada sebanyak 32 peserta per rombelnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya