SOLOPOS.COM - Pesawat C-212 dari Lanud Adi Soemarmo melakukan program teknologi modifikasi cuaca.(Istimewa/Lanud Adi Soemarmo)

Solopos.com, KARANGANYAR — TNI Angkatan Udara melakukan operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) guna menghadapi musim kemarau panjang.

Dalam operasi tersebut, TNI AU selain berkerja sama dengan Pemerintah juga BRIN serta BMKG untuk mendapatkan informasi perkembangan cuaca.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Komandan Lanud Adi Soemarmo, Marsekal Pertama TNI Bambang Juniar Djatmiko menyampaikan, operasi teknologi modifikasi cuaca menggunakan pesawat C-212 untuk menghadapi musim kemarau. Lanud Adi Soemarmo mendukung operasi tersebut berjalan di wilayah Jawa Tengah.

Program diinisasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tersebut tidak hanya dilaksanakan di wilayah Jateng, namun juga Jatim dan Jabar.

“Operasi TMC telah dimulai sejak 31 Mei 2024 dan akan berakhir pada 10 Juni 2024 ini,” kata dia dalam siaran pers kepada Solopos.com,  Minggu (9/6/2024).

Lebih lanjut dia menjelaskan operasi TMC ini bertujuan meningkatkan debit air waduk sesuai target, sehingga kebutuhan air bagi pertanian, industri, dan masyarakat dapat terpenuhi. Pihaknya berharap operasi TMC ini dapat memberikan dampak positif bagi ketersediaan air di seluruh Pulau Jawa. Oleh karenanya, dia menilai, pentingnya keselamatan dan kepatuhan terhadap prosedur yang telah ditetapkan selama operasi.

“Koordinasi yang baik antara Lanud Adi Soemarmo dan tim teknis dari Kementerian PUPR sangat penting untuk memastikan efektivitas penyebaran garam dan keselamatan operasi,” ujarnya.

Dia menuturkan, operasi dilakukan tentu melihat perkembangan cuaca. Setiap kali operasi, terangnya, penerbangan membawa 800 kilogram (kg) garam yang ditebar untuk memicu terjadinya hujan buatan dan menambah volume air waduk. Terkait perpanjangan operasi TMC, dia mengatakan menunggu evaluasi selama pelaksanaan. Pihaknya siap mendukung program tersebut.

“Pertumbuhan awan di mana, informasi dari BRIN dan BMKG. Kita semari garam di sana untuk membuat hujan buatan. Mengisi debit air di waduk yang sekarang sudah mulai berkurang di wilayah Jawa Tengah,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya