SOLOPOS.COM - Masyarakat menyerbu lima gunungan berisi produk kerajinan rotan saat kirab budaya Grebeg Penjalin di Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, Sukoharjo, Kamis (27/6/2024). (Solopos.com/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SUKOHARJO–Grebeg Penjalin ke-7 menjadi momentum mengangkat pamor kerajinan rotan di pangsa pasar lokal yang menjanjikan. Eksistensi kerajinan rotan harus dijaga sebagai warisan budaya di Desa Trangsan, Kecamatan Gatak.

Grebeg Penjalin 2024 merupakan event ke-7 yang dihelat di halaman Balai Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, Sukoharjo, Kamis (27/6/2024). Puncak Grebeg Penjalin adalah kirab budaya yang melibatkan beberapa komunitas  seni dan budaya. Mereka berjalan kaki sepanjang sekitar 1,5 kilometer sembari membawa lima gunungan berisi berbagai produk kerajinan rotan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Tanpa dikomando, masyarakat yang menonton kirab budaya merangsek ke arah gunungan kerajinan rotan. Dalam hitungan detik, lima gunungan berisi produk kerajinan rotan ludes diserbu masyarakat.

Kepala Desa Trangsan, Mujiman mengatakan Grebeg Penjalin merupakan event yang digelar setiap tahun di Desa Trangsan, Kecamatan Gatak. Event tersebut merupakan salah satu upaya mengangkat pamor dan mempromosikan desa wisata kerajinan rotan kepada masyarakat dan pelaku usaha. “Grebeg Penjalin kali pertama digelar pada 2016. Kemudian, sempat ditiadakan selama dua tahun saat masa pandemi Covid-19. Sekarang sudah tujuh kali digelar di Desa Trangsan,” ujar dia.

Grebeg Penjalin digelar mulai 27 Juni-30 Juni. Selain kirab budaya, ada beberapa rangkaian kegiatan seperti bazar UMKM dan beragam lomba seperti pentas seni dan lomba mewarnai. Sebelumnya, para pehobi bersepeda diajak untuk menyusuri jalan perkampungan dan melihat langsung proses pembuatan kerajinan rotan yang diproduksi di rumah penduduk.

Dengan digelarnya Grebeg Penjalin diharapkan mampu mendongkrak permintaan order lokal dan menggairahkan industri kerajinan rotan di Tanah Air. “Potensi pangsa pasar lokal kerajinan rotan dinilai cukup menjanjikan yang berasal dari hotel, restoran dan cafe. Ini yang akan kami fokuskan ke depan,” ujar dia.

Sementara itu, Bupati Sukoharjo Etik Suryani mengatakan Desa Trangsan merupakan salah satu sentra industri rotan terbesar di Tanah Air. Kerajinan rotan asal Desa Trangsan juga menjadi produk unggulan Sukoharjo.

Etik berharap kualitas produk kerajinan rotan terus ditingkat dengan beragam inovasi dan menyesuaikan permintaan pasar. Skill pengrajin rotan harus ditingkatkan dari aspek kualitas produk, promosi, dan pemasaran. “Bazar kerajinan rotan bakal berimplikasi pada peningkatan perekonomian sektor usaha mikro kecil dan menengah [UMKM] di wilayah Gatak. Ke depan, saya berharap bisa dimanfaatkan sebagai potensi wisata daerah,” urai dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya