SOLOPOS.COM - Petugas Pantarlih memasang tanda sudah dicoklit di rumah Pengasuh Pondok Pesantren Az-Zayadiyy, KH. Abdul Karim atau Gus Karim di kompleks PP Az-Zayadiyy, Jumat (28/6/2024). (Solopos.com/Ahmad Kurnia Sidik).

Solopos.com, SOLO–Pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih untuk Pilkada 2024 yang menyasar tokoh masyarakat masih berlangsung. Kali ini menyasar pengasuh Pondok Pesantren Az-Zayadiyy sekaligus yang dikenal sebagai guru ngaji Presiden Jokowi KH. Abdul Karim, Jumat (28/6/2024) pagi.

Coklit dilaksanakan sekitar pukul 09.00 WIB hingga 09.30 WIB di kompleks PP Az-Zayadiyy di Jl Kabangan, Kelurahan Bumi, Kecamatan Laweyan, Solo. Selain Gus Karim dan istri, serta Panitia Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) tampak pula hadir Panitia Pemungutan Suara (PPS), Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), dan jajaran KPU Solo, seperti Ketua KPU, Bambang Christanto, Kadiv Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia KPU Solo, Yuly Yulianingrum, serta Kadiv Perencanaan Data dan Informasi KPU Solo, Aldian Andrew.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Dalam kesempatan itu, Gus Karim berpesan kepada KPU Solo secara khusus agar terus menjadi orang-orang yang bermanfaat bagi masyarakat secara luas serta tetap bekerja sesuai aturan yang ada.

“Untuk menjadi bermanfaat itu memang tidak mulus. Ada kerikil, ada duri pasti. Tapi kalau ada kerikil dan duri itu kalau kita pakai sepatu kan aman. Nah, itu panjenengan artikan piyambak-piyambak (sendiri-sendiri),” ungkap Gus Karim sembari tertawa.

Ia juga berpesan untuk masyarakat secara luas agar momen Pilkada tidak dijadikan sebagai alasan untuk saling menghasut ataupun membenci satu sama lain. Karena memang, menurut dia, gelaran seperti itu merupakan hal biasa yang dilaksanakan secara rutin.

“Itu [Pilkada] hal yang biasa, rutin. Jadi enggak usah dijadikan gesekan-gesekan hanya karena satu sama lain berbeda pandangan ataupun pilihan,” jelasnya saat ditanya terkait imbauan untuk masyarakat menjelang Pilkada Serentak 2024 mendatang.

Sementara itu, Ketua KPU Solo, Bambang Christanto, mengatakan bahwa Gus Karim secara administrasi sebenarnya terdaftar sebagai pemilih bukan di Kelurahan Bumi, Laweyan, tetapi di Kelurahan Purwosari, Laweyan, tepatnya masuk daftar pemilih untuk TPS 3 Purwosari, Laweyan.

“Walaupun pencoklitan ini dilaksanakan di sini [Kelurahan Bumi], data yang kita cocokkan tetap sesuai de jure, yaitu Kelurahan Purwosari dan memenuhi syarat. Gus Karim nanti di TPS 3 Purwosari,” kata BC, sapaan akrabnya saat ditemui Solopos.com di kompleks PP Az-Zayadiyy, Jumat (28/6/2024) pagi.

Lebih lanjut, BC menjelaskan bahwa coklit yang akan menyasar ke total 446.714 warga Solo itu penting digelar karena beberapa alasan, di antaranya, pertama, untuk mencocokkan dan meneliti kesesuaian informasi pada KTP-el/KK/Biodata Penduduk/IKD dengan data pada formulir Model A-Daftar Pemilih.

Kedua, memperbaiki kekeliruan penulisan pada formulir Model A-Daftar Pemilih berdasarkan bukti dokumen kependudukan Pemilih. Ketiga, mencatat data Pemilih yang telah memenuhi syarat, tetapi belum terdaftar dalam Daftar Pemilih ke dalam formulir Model A-Daftar Potensial Pemilih.

Keempat, untuk mencoret data Pemilih yang tidak memenuhi syarat. Kelima, terakhir, untuk menyampaikan kepada PPS bahwa terdapat Pemilih yang TMS karena alasan TPS tidak sesuai agar segera ditindaklanjuti oleh PPS kepada Pantarlih dengan wilayah kerja yang sesuai alamat TPS Pemilih untuk dimasukkan sebagai pemilih baru.

“Dalam pelaksanaannya itu kami mengharuskan agar dilakukan pelaporan tiap tujuh hari sekali secara berjenjang. Mulai dari Pantarlih ke PPS, PPS ke PPK, dan PPK ke KPU Solo. Agar ada pemantauan secara berkala dan harapannya pada 24 Juli 2024 nanti, daftarnya sudah tercoklit 100%,” kata BC.

Dalam kesempatan yang sama, Kadiv Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia KPU Solo, Yuly Yulianingrum menambahkan bahwa dengan menyasar atau mendatangi tokoh masyarakat saat coklit digelar merupakan salah satu upaya KPU Solo untuk menyosialisasikan kepada masyarakat luas terkait Pilkada Serentak 2024.

“Harapannya juga setelah itu para tokoh masyarakat yang sudah kami datangi nantinya berkenan menyosialisasikan Pilkada ke lingkungan di sekitarnya,” kata Yuly, sapaan akrabnya saat ditemui di kompleks PP Az-Zayadiyy, Jumat (28/6/2024) pagi.

Selain itu, pihaknya juga mendorong agar baik Pantarlih, PPS, serta PPK selama masa coklit ini turut aktif menggunakan media sosialnya masing-masing. Karena dengan begitu sasaran sosialisasi Pilkada Serentak 2024 menjadi lebih luas terutama terhadap generasi muda yang lebih aktif dalam jagat maya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya