SOLOPOS.COM - Pj Bupati Karanganyar Timotius Suryadi menyerahkan penghargaan kepada BUMDes di Pendapa RM Said pada Selasa (25/6/2024). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar memberikan penghargaan kepada enam Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Penghargaan diberikan untuk tiga kategori, masing-masing kelembagaan, tertib laporan tahunan, dan konstribusi terhadap desa.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Di ketegori kelembagaan, juara pertama diraih BUMDes Tri Manunggaling Karsa Desa Kemiri dan juara kedua BUMDes Kridha Jaya Desa Puntukrejo. Kemudian di kategori tertib laporan tahunan diraih BUMDes Kuwung Sejahtera Desa Jatikuwung dan juara kedua BUMDes Mustika Lawu Desa Segoro Gunung.

Di kategori konstribusi terhadap desa, penghargaan diberikan kepada BUMDes Alam Desa Berjo, Karanganyar, sebagai juara pertama dan juara kedua BUMDes Karya Usaha Bersama Desa Tunggulrejo. Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Karanganyar Timotius Suryadi di Pendapa RM Said Rumah Dinas Bupati Karanganyar pada Selasa (25/6/2024).

Pj Bupati Karanganyar mengatakan penghargaan diberikan Pemkab kepada BUMDes agar berlomba-lomba meningkatkan pengelolaan secara profesional melalui ketertiban dalam pertanggungjawabannya. Menurutnya BUMDes merupakan salah satu pilar penting untuk membangun desa. Desa tidak hanya bertopang pada dana transfer pemerintah, namun bagaimana harus menjadi desa yang mandiri secara ekonominya. Sehingga penting bagi desa mengelola kekayaan yang ada melalui BUMDes.

“Desa itu harus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan tentu dengan membangun desa. Namun persoalan yang terjadi, hampir sebagian besar pengelolaan desa masih dikelola dengan metode yang tradisional,” kata dia.

Menurut dia, banyak desa yang latah hanya mengikuti tren dan tanpa memikirkan keberlangsungan dalam mengelola BUMDes. Seperti tren BUMDes dalam pengembangan wisata, lanjutnya, banyak yang hanya mengikuti arus. Namun tidak memikirkan bagaimana menjual dan mempromosikannya. Sehingga akhirnya kalah dengan para pemodal besar dalam pengembangan kawasan wisatanya. Untuk itu, dia mengingatkan desa lebih kreatif dalam mengelola potensi wilayahnya.

“Desa harus kreatif. Pengelolaan BUMDes juga dikelola optimal, transparan dengan manajemen yang baik,” pintanya.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dispermades) Karanganyar, Sundoro Budi Karyanto, mengatakan penghargaan diberikan Pemkab kepada enam BUMDes terbaik. Selain itu penghargaan juga diberikan kepada Assosiasi BUMDes Karanganyar.

“Kami ingin memberikan motivasi bagi BUMDes untuk meningkatkan kinerjanya,” katanya.

Sementara itu Plh Direktur BUMDes Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Larno, mengatakan sangat berterima kasih atas penghargaan yang diterima BUMDes Berjo dalam kategori konstribusi kepada desa. Dia mengatakan BUMDes Berjo memberikan konstribusi pendapatan ke desa sebesar 60 persen. Kemudian 40 persen dikelola BUMDes dari hasil pengelolaan dua objek wisata alam air terjun Jumog dan Telaga Madirda.

“Dua bulan saya mengelola BUMDes Berjo, pendapatan mencapai Rp1,9 miliar. Pendapatan itu dari loket masuk, parkir dan toilet Jumog dan Telaga Madirda,” katanya.

Dia berkomitmen pengelolaan BUMDes akan dilaksanakan secara transparan dan akuntabel. Dia tidak ingin kisruh pengelolaan BUMDes yang dulu kembali terulang.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya