SOLOPOS.COM - Koordinator Divisi Data dan Informasi KPU Boyolali, Muhammad Rohani (baju batik), saat menyerahkan apresiasi kepada petugas Pantarlih TPS 2 Sumbung, Cepogo, sebagai petugas coklit tercepat, Rabu (26/6/2024). (Istimewa/KPU Boyolali)

Solopos.com, BOYOLALI–Tahapan coklit atau pencocokan dan penelitian data pemilih yang dilakukan petugas pemutakhiran data pemilih (Pantarlih) Desa Paras dan TPS 2 Desa Sumbung dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Boyolali menjadi yang tercepat. Mereka ternyata memiliki berbagai strategi agar coklit berlangsung cepat juga tepat.

Koordinator Divisi Data dan Informasi KPU Boyolali, Muhammad Rohani, menyampaikan KPU Boyolali memberikan apresiasi dan penghargaan untuk PPS Desa Paras dan petugas Pantarlih TPS 2 Desa Sumbung, Kecamatan Cepogo.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Kami kan mendapatkan laporan dari PPK bahwa ada petugas Pantarlih yang sudah selesai coklit. Kami minta mereka untuk mengecek ke Pantarlihnya sudah selesai benar belum. Sesuai data-datanya atau tidak,” kata dia kepada Solopos.com, Jumat (28/6/2024).

Setelah dicek coklit manual dan e-coklit, ternyata benar informasi yang mereka dengar bahwa telah selesai keduanya.

Diketahui, petugas Pantarlih TPS 2 Sumbung telah selesai dalam 2,5 hari coklit sedangkan petugas Pantarlih Desa Paras selesai dalam tiga hari.

“Sebanarnya kami bukan cepet-cepetan. Namun, kami mengapresiasi karena mereka harus pintar-pintar di lapangan untuk menyelesaikan coklit,” kata dia.

Penghargaan dan apresiasi untuk petugas Pantarlih TPS 2 Sumbung diserahkan pada Rabu (26/6/2024) sore sedangkan PPS Desa Paras pada Kamis (27/6/2024) sore. Namun, ia enggan menyebut apresiasi dalam bentuk apa yang diberikan.

Selanjutnya, ia mengatakan sebenarnya KPU Boyolali menargetkan coklit bisa selesai dalam tiga pekan dalam satu bulan kerja Pantarlih. Sisa kerjanya diharapkan dapat dimanfaatkan untuk mengecek adanya data-data yang terlewat.

Nantinya setelah selesainya tahapan coklit, tahapan selanjutnya yakni penyusunan daftar pemilih hasil coklit oleh PPS. Kemudian penyusunan Daftar Pemilih Sementara (DPS), Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan (DPSHP), Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan Daftar Pemilih Tambahan (DPTb).

Sementara itu, anggota bidang Data dan Informasi PPS Desa Paras, Anwar Khoirul Mustofa, menjelaskan Desa Paras terdiri atas 6 RT lalu data masyarakat yang memiliki hak pilih ada 823 orang.

Sehingga, di Desa Paras ada dua TPS, TPS 1 terdapat 411 pemilih dan TPS 2 ada 412 orang. Sehingga, masing-masing TPS diisi oleh dua petugas Pantarlih. Total ada empat petugas Pantarlih yang bertugas.

Paras Boyolali coklit Pilkada 2024 KPU Boyolali
Koordinator Divisi Data dan Informasi KPU Boyolali, Muhammad Rohani (baju putih motif), saat menyerahkan apresiasi kepada petugas PPS Paras, Cepogo, sebagai desa coklit tercepat, Kamis (27/6/2024). (Istimewa/KPU Boyolali)

Anwar mengatakan satu petugas Pantarlih telah berpengalaman dalam Pemilu 2024, sedangkan tiga orang sisanya baru bertugas. “Untuk menyiasati yang baru, sebelum pelantikan pun kami sudah rapat koordinasi. Setelah pelantikan kami juga rapat koordinasi, kami plotkan wilayahnya. Ada yang enggak tahu wilayahnya kami beritahu sehingga saat coklit sudah paham ada rumahnya di mana, satu rumah berapa orang, dan lain-lain,” kata dia.

Kemudian, untuk warga yang telah meninggal, Anwar yang juga merupakan admin di kantor Desa Paras juga telah memetakan warga yang meninggal dunia setelah turun data Pantarlih lalu langsung dicoret dari data pemilih. Kemudian, warga yang meninggal dibuatkan surat kematiannya.

Selain strategi sebelum turun ke lapangan, Anwar mengatakan selama tiga hari bekerja, para petugas Pantarlih menyempatkan diri untuk fokus dalam kerja coklit.

“Dua orang Pantarlih belum bekerja, dan dua orang bekerja tapi tidak terikat. Jadi kami optimalkan semisal awal-awal coklit untuk tidak bekerja dulu. Mereka bilang bosnya dan diizinkan. Jadi tidak ada kesibukan lain selain coklit,” jelas dia.

Kemudian, koordinasi dengan Kepala Desa, Ketua RW, hingga RT terus dilaksanakan. Pihak Pemerintah Desa (Pemdes) Paras juga membuat pengumuman agar masyarakat bisa menyiapkan Kartu Keluarga dan KTP ketika Pantarlih datang.

Selain pemberitahuan lewat Pemdes, ada juga broadcast pesan WhatsApp dan status WhatsApp sehingga sosialisasi akan diadakannya coklit bisa tersebar luas.

“Setelah tiga hari ini selesai, ya masih sama dengan Pemilu kemarin, kami tetap penelusuran apakah ada warga yang tidak ada di Paras, tapi punya KTP Paras. Termasuk kami kerja sama dengan Ketua RT ada tidak warga KTP Paras yang tidak di sini,” kata dia.

Sementara itu, petugas Pantarlih TPS 2 Sumbung, Arifah Masruroh, menyampaikan ia bertugas dengan satu kawannya atas nama Muhammad Irfan. Ia menjelaskan coklit di TPS 2 Desa Sumbung selesai pada Rabu pukul 10.00 WIB.

Ibu rumah tangga tersebut mengatakan ia bersama temannya mendapatkan tugas coklit ke 466 pemilih yang terdaftar di TPS 2 Sumbung. Sebanyak 466 pemilih tersebut terbagi menjadi tiga dusun. Arifah dan rekan Pantarlihnya membagi 1,5 dusun.

“Kami bagi per dusun karena kami lebih hafal dengan tetangga-tetangga kami. Sehingga, untuk mempermudah coklit,” kata dia.

Selain itu, ia juga menyebarkan status agar masyarakat menyiapkan data-data yang diperlukan untuk coklit. Agar ketika petugas Pantarlih datang, maka akan lebih mudah didata.

Ia mengatakan setelah dilantik, Arifah dan rekannya tidak mau bersantai-santai dan kejar target agar cepat selesai.

“Saya dan rekan saya setelah pelantikan langsung bergerak. Koordinasi dengan Ketua RT masing-masing dan melakukan pendataan untuk coklit,” kata dia.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya