SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO–Bagi sebagian orang merawat lansia yang sudah tidak mampu merawat dirinya sendiri di rumah bukanlah hal yang mudah. Apalagi tidak diimbangi dengan kesabaran dan pengetahuan yang cukup.

Berangkat dari hal tersebut, belum lama ini Puskesmas Gajahan, Solo membuat program baru yang dinamakan Caresia (Caregiver Informal Berdaya Bagi Lansia). Program ini adalah upaya puskesmas untuk memberikan bekal pengetahuan kepada para caregiver informal atau warga yang merawat lansia di rumah.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kepala Puskesmas Gajahan, Farahdila Mirshanti, mengatakan di Indonesia sekarang jumlah lansia mencapai 10 persen dari populasi. Sedangkan di Solo khususnya wilayah cakupan Puskesmas Gajahan, ada 80 persen lansia yang tinggal bersama keluarga.

“Dengan jumlah lansia yang tidak bisa dibilang sedikit tersebut, maka perlu upaya pemberdayaan caregiver informal berbasis keluarga. Agar para warga yang merawat lansia di rumah mampu meningkatkan kualitas perawatan dan kesehatan lansia di wilayah Puskesmas Gajahan,” kata dia kepada Solopos.com, Kamis (27/6/2024).

Dia menilai apabila pihak keluarga atau caregiver yang merawat lansia di rumah tidak memiliki keterampilan yang cakap dampaknya cukup besar. Terutama dalam hal kesehatan lansia yang terganggu hingga perawatan yang tidak optimal.

Berbeda halnya saat menempatkan lansia di panti jompo. Di mana di panti tersebut para lansia akan memperoleh perawatan secara maksimal karena dirawat langsung oleh caregiver formal yang memang ahli di bidangnya.

Akan tetapi, menurut dia, jumlah panti jompo atau wreda di Solo tergolong sedikit atau bahkan kurang karena memang kebutuhannya begitu besar. Pun jika ada tidak semua keluarga memiliki finansial yang cukup untuk membayar biaya panti.

Maka dari itu, adanya program Caresia dia harapkan menjadi solusi atas minimnya panti jompo atau wreda di Kota Bengawan. Sehingga para lansia bisa tetap terawat dengan baik walaupun tinggal di rumah bukan di panti jompo.

Dia menambahkan bahwa warga sebetulnya juga bisa menyewa jasa caregiver untuk datang ke rumah merawat lansia mereka. Hanya biaya juga tidak bisa dibilang murah.

Dia menerangkan gaji yang perlu dibayarkan kepada caregiver paling tidak dalam sebulan adalah sebesar UMR Solo sekitar Rp2,2 juta. Atau jika harian per-8 jamnya sekitar Rp150.000-200.000.

“Karena pihak keluarga sudah punya bekal lewat program Caresia paling tidak bisa menghemat pengeluaran untuk menyewa jasa perawat lansia ke rumah,” terang dia.

Kegiatan Caresia, kata dia juga beragam, mulai dari pelatihan, workshop, dan kegiatan lain yang menunjang keterampilan para caregiver informal. Dan menurutnya sejauh ini repons dari warga Gajahan cukup bagus terdapat program ini.

“Keluhan para caregiver di rumah ini biasanya mengeluhkan soal perilaku lansia seperti anak kecil atau bayi, kesulitan mengganti pampers, memandikan, mengatur posisi berdiri atau duduk. Hingga berada dalam fase jenuh atau kelelahan karena merawat. Nah dari hal itu kami coba beri bekal buat mereka untuk menghadapinya,” kata dia.

Dia menyebut adanya program Caresia ini mendapat respons positif dari warga Gajahan, Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, dan sejumlah instansi lainnya. Sehingga dia ingin program semacam ini bisa dijalankan juga oleh puskesmas-puskesmas lain di Solo.

“Anggota Caresia yang datang di acara launching tadi ada 30-an orang. Dan semoga bisa bertambah ke depannya,” jelas dia.

Salah satu peserta program Caresia asal Baluwarti, Yohana Wahyu Sri Handayani, menyatakan dukungan penuh atas program tersebut. Menurut dia, selama mengikuti Caresia keterampilannya bertambah saat merawat anggota keluarganya termasuk lansia yang butuh perawatan khusus.

“Saya di rumah merawat dua orang. Pertama ibu saya lansia usia 91 tahun dan kakak saya yang terkena stroke sejak lama. Jadi dengan adanya Caresia saya terbantulah karena dapat ilmu soal merawat terutama dalam hal kesehatan,” kata dia.

Anik, sapaanya, berpesan agar para keluarga yang merawat lansia atau orang dengan kebutuhan perawat khusus karena sakit dan sebagainya agar tetap kuat dan diluaskan rasa sabarnya. Menurut dia, bagi orang yang tidak biasa merawat lansia memang sangat berat dan melelahkan.

“Bagi para perawat lansia harus tetap semangat dan jangan kurang-kurang rasa sabarnya. Semoga Caresia bisa eksis terus dan ada ilmu-ilmu baru yang diberikan,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya