SOLOPOS.COM - Lambang PKS. (Antara)

Solopos.com, SUKOHARJO-Struktural PKS Sukoharjo mengajukan Hasman Budiadi sebagai bakal calon bupati-wakil bupati (cabup-cawabup) dalam kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Sukoharjo 2024. Hasman merupakan mantan anggota DPRD Sukoharjo dan salah satu kader senior PKS yang malang melintang di kancah politik selama puluhan tahun di Kabupaten Jamu.

Pernyataan ini disampaikan Ketua DPD PKS Sukoharjo, Sigit Budi Raharjo, saat berbincang dengan Solopos.com, Jumat (14/6/2024). Sigit mengatakan mekanisme partai berupa penyerapan aspirasi dan keinginan kader telah dilakukan selama beberapa pekan. Aspirasi para kader partai menginginkan figur kader internal untuk maju sebagai bakal cabup-cawabup dalam pilkada.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Aspirasi para kader lantas ditindaklanjuti dengan melakukan polling atau jajak pendapat internal. Pak Hasman Budiadi mendapat suara paling banyak dibanding kader internal partai lainnya. Aspirasi kader akan kami perjuangkan dalam pilkada,” kata dia, Jumat.

Hasman Budiadi bukan kader biasa di PKS Sukoharjo. Hasman merupakan mantan anggota DPRD Sukoharjo yang malang melintang di kancah politik Sukoharjo sejak 1999. Bahkan, Hasman sempat diberi amanah menjabat sebagai Ketua Komisi I DPRD Sukoharjo periode 2004-2009. Sepak terjang Hasman tak diragukan lagi. Dia memiliki rekam jejak dan sederet pengalaman sebagai politikus senior.

Namun demikian Sigit menyadari PKS harus berkoalisi dengan partai lain untuk mengusung pasangan calon dalam pilkada. Jumlah kursi PKS di parlemen hanya lima kursi legislatif pada Pemilu 2024. Artinya, PKS butuh tambahan empat kursi di parlemen untuk mengusung pasangan calon.

Karena itu, struktural partai bakal melakukan pemetaan politik dengan menganalisa kelebihan dan kekurangan masing-masing figur potensial yang mencalonkan diri sebagai bakal cabup-cawabup. “Kami juga melakukan penjajakan dengan partai lain yang memiliki kursi di parlemen. Komunikasi dan silaturahmi dengan partai lain sembari menunggu dinamika politik yang bergulir,” ujar Sigit.

Disinggung soal pembentukan poros baru, Sigit menjelaskan beragam kemungkinan bisa terjadi sebelum pendaftaran bakal cabup-cawabup pada akhir Agustus. PKS tak menutup kemungkinan menggandeng partai lain dengan komitmen dan kerja sama politik. Terutama parpol dalam poros perubahan saat Pilpres 2024, yakni PKB dan Partai Nasdem.

Namun, bisa jadi, PKS bakal merapat ke gerbong koalisi partai yang sudah terbentuk. “Kalau saat ini, kami belum bisa menyimpulkan arah dan sikap partai menghadapi pilkada. Apakah membentuk poros baru atau bergabung dengan poros koalisi yang sudah ada. Waktu satu bulan-dua bulan akan kami gunakan untuk mematangkan sikap partai,” urai dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya