SOLOPOS.COM - KPU Wonogiri didampingi Bawaslu Wonogiri melaksanakan pencocokan dan penelitian data pemilih Pilkada 2024 di rumah warga, Wonogiri, Senin (24/6/2024). (Istimewa/Mugiono)

Solopos.com, WONOGIRI — Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Wonogiri memetakan potensi kerawanan pelanggaran tahapan pencocokan dan penelitian data pemilih Pilkada 2024. Metode pengawasan melekat dan uji petik dilakukan untuk mencegah pelanggaran itu terjadi.

Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas Bawaslu Wonogiri, Mugiono, mengatakan Coklit Pilkada 2024 ini tahapan yang sangat penting karena menentukan banyak hal.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Tahapan ini memastikan mereka yang sudah memenuhi syarat memilih terdaftar jadi pemilih sehingga memiliki hak pilih.

Begitu pula mereka yang belum atau sudah tidak memenuhi syarat memilih dihapus dalam daftar pemilih. Dengan demikian, data pemilih menjadi valid. Data yang valid ini juga bisa mencegah kecurangan pada saat pemilihan misalnya penggelembungan suara atau pemilih fiktif.

Dalam proses pemutakhiran data pemilih ini, Mugiono menyebutkan ada sejumlah potensi kerawanan pelanggaran yang bisa berpengaruh terhadap kualitas hasil Pilkada 2024.

Kerawanan itu antara lain petugas pemutakhiran data pemilih (pantarlih) tidak mendatangi pemilih secara langsung door to door. Hal ini rawan terjadi karena pantarlih merasa sudah tahu lingkungan sekitar. Padahal meski begitu, pendataan secara langsung harus tetap dilakukan untuk memastikan kevalidan data.

Potensi kerawanan pelanggaran lain yang cukup krusial yakni pantarlih tidak menghapus pemilih yang tidak memenuhi syarat, misalnya karena meninggal dunia, menjadi anggota TNI/Polri, dan pindah domisili. Kerawanan lainnya pantarlih melimpahkan tanggung jawab pendataan kepada orang lain.

Dia menyampaikan, untuk mencegah hal tersebut terjadi, pihaknya sudah mengirimkan surat imbauan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan badan adhoc-nya agar menaati aturan dalam tahapan coklit. Selain itu, Bawaslu melakukan pengawasan melekat dan uji petik proses coklit.

”Uji petik ini kami lakukan sehari 10 rumah setiap hari dalam satu TPS [tempat pemungutan suara]. Uji petik dilakukan berdasarkan data Pantarlih yang sudah dilakukan pencoklitan. Ini untuk memastikan mereka benar-benar terdata dan proses pendataannya sesuai aturan yang berlaku,” kata Mugiono saat dihubungi Solopos.com, Kamis (27/6/2024).

Total Data Pemilih

Sebelumnya, Ketua KPU Wonogiri, Satya Graha, mengatakan jumlah daftar penduduk potensial pemilih pemilihan pada Pilkada 2024 di Wonogiri sebanyak 853.774 orang.

Mereka menjadi sasaran pendataan pencocokan dan penelitian daftar pemilih. sebanyak 3.108 pantarlih sudah mulai diterjunkan untuk mendata secara door to door. Mereka bertugas selama sebulan sejak Senin (24/6/2024).

“Kami berkolaborasi dengan Pemerintah Wonogiri untuk pendataan pemilih ini. Bilamana ada warga yang sudah memiliki hak pilih tetapi belum memiliki KTP [kartu tanda penduduk] atau sudah ada warga yang meninggal tetapi belum dibuatkan akta kematian, kami laporkan ke pemerintah desa untuk dimutakhirkan,” kata Satya.

Dia berharap, dalam proses coklit ini, masyarakat bisa terbuka saat dimintai keterangan data pemilih oleh pantarlih. Menurutnya proses coklit itu berdampak banyak hal. Coklit menentukan jumlah pemilih Pilkada 2024.

Artinya data coklit juga mempengaruhi logistik Pilkada. Misalnya jumlah surat suara, kotak dan bilik suara, termasuk jumlah serta pemetaan tempat pemungutan suara (TPS).

Satya menyampaikan jumlah pantarlih disesuaikan dengan jumlah TPS. KPU Wonogiri sudah menentukan jumlah TPS Pilkada 2024 sebanyak 1.903 lokasi. TPS yang memiliki daftar pemilih lebih dari 400 orang membutuhkan dua pantarlih.

Sementara TPS yang memiliki daftar pemilih kurang dari 400 orang, hanya dibutuhkan satu pantarlih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya