SOLOPOS.COM - Peserta sunatan massal yang diselenggarakan PT PLN Sub PLTA Wonogiri berfoto di Klinik Asy-Syifa Ngadirojo, Wonogiri, Rabu (19/6/2024). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Sebanyak 25 anak mengikuti sunatan massal yang diselenggarakan PT PLN Indonesia Power Sub Unit PLTA Wonogiri, Rabu (19/6/2024). Kegiatan yang diselenggarakan di Klinik Asy-Syifa Ngadirojo Wonogiri ini merupakan program corporate social responsibility atau CSR PLN.

Asisten Manajer PT Indonesia Power Mrica Power Generation Sub Unit PLTA Wonogiri, Sugiyo, mengatakan sunatan massal itu diikuti 25 anak dari Desa Pokoh Kidul dan Kelurahan Wuryorejo, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Peserta dibatasi hanya dari dua wilayah itu karena merupakan wilayah terdekat PLTA Wonogiri. Sugiyo menerangkan anak-anak yang mengikuti sunatan massal itu digratiskan biaya. Mereka hanya perlu mendaftar dan datang ke klinik.

Pendaftaran sunatan massal yang diselenggarakan PT PLN Sub PLTA Wonogiri tersebut dilakukan selama dua bulan sebelum pelaksanaan. PT PLN bekerja sama dengan pemerintah desa dan kelurahan dalam pendaftaran itu.

Dia menyebut CSR dalam bentuk sunatan massal ini baru kali pertama diselenggarakan PLTA Wonogiri. Biasanya CSR yang dilakukan bentuk pemberdayaan usaha mikro kecil dan kegiatan lain yang sesuai dengan program pemerintah daerah.

“CSR ini kami sesuaikan dengan kondisi sekitar dan juga dengan anggaran. Khitan massal ini kami pilih karena kami rasa ini cukup membantu warga sekitar mengurangi biaya pengeluaran untuk sunatan anak mereka,” kata Sugiyo saat dihubungi Solopos.com, Rabu.

Dia menambahkan kegiatan semacam itu bisa menjadi program rutin jika memang banyak yang membutuhkan. Dalam kesempatan itu, PLTA juga bekerja sama dengan klinik Asy-Syifa Ngadirojo untuk mengkhitan anak-anak tersebut.

Salah satu orang tua peserta sunatan massal PT PLN Sub PLTA Wonogiri, Sutiyo, mengatakan mengikutkan anaknya dalam acara itu karena gratis. Warga Dusun Petir, Desa Pokoh Kidul, itu mengetahui ada sunatan massal gratis dari seorang tetangga desa.

Kesempatan itu kemudian diambil untuk mengkhitankan anaknya yang kini duduk di kelas IV SD. Menurutnya, jika khitan mandiri, biaya yang harus dikelurkan sampai jutaan rupiah.

“Ya seperti ini lumayan bisa membantu kami. Kalau sunat sendiri, biaya lumayan [mahal] untuk kami,” ujar dia.

Pemilik Klinik Asy-Syifa Ngadirojo, Sri Widodo, menyatakan kegiatan sunatan massal kerap dilaksanakan di kliniknya baik secara mandiri maupun bekerja sama dengan perusahaan lain. Dia menyebut normalnya, operasi khitan hanya membutuhkan waktu 10 menit-20 menit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya