SOLOPOS.COM - Enam bakal cabup dan cawabup yang mendaftar lewat DPC PDIP Karanganyar berfoto usai adu visi misi di kantor PDIP setempat pada Minggu (9/6/2024). (Solopos.com/Indah Septiyaning W)

Solopos.com, KARANGANYAR– Pendidikan gratis, kesehatan hingga jalan rusak masih menjadi program unggulan keenam bakal calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup), dalam adu visi misi yang digelar DPC PDIP Karanganyar pada Minggu (9/6/2024).

Satu per satu mereka menyampaikan visi misinya dihadapan tim penjaringan bakal cabup dan cawabup DPC PDIP. Dari sekian program yang disampaikan, belum ada satupun kandidat memasukkan persoalan lingkungan dalam visi misinya. Padahal persoalan lingkungan eksploitasi kebun teh Kemuning saat ini tengah menjadi soroton masyarakat.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Keenam calon itu masing-masing lima pelamar bakal cawabup di antaranya Aan Shopuanudin (Wakil Ketua Bidang Hukum DPD II Golkar Karanganyar), Prihanto (Dirut PUDAM Tirta Lawu), Agus Haryanto (advokat), Tony Hatmoko (Pimpinan Dewan Syura DPC PKB Karanganyar), dan Sulaiman Rosyid (Ketua DPC PKB Karanganyar). Lalu satu-satunya pelamar bakal cabup atas nama Rober Christanto (Wakil Ketua DPC PDIP Karanganyar dan juga mantan Bupati Karanganyar).

Pantauan Solopos.com, enam cabup dan cawabup saling adu visi misi. Panitia memberikan waktu 10 menit bagi mereka untuk menyampaikan program apa yang ingin dibawa jika menjadi pemimpin Karanganyar kelak. Dalam paparan itu, mereka menyampaikan visi misinya baru secara makro.

Aan Shopuanudin menekankan visi dan misinya merangkai Indonesia dimulai dari desa. Dalam hal ini, anggota Fraksi Partai Golkar itu ingin membawa kepentingan membangun Indonesia dari desa, seperti pembangunan merata di desa-desa.

Aan pun menyampaikan siap menjadi garda terdepan berjuang bersama siapa saja yang nanti mendapat rekomendasi cabup dan cawabup yang akan diusung PDIP di Pilkada Karanganyar 2024.

Kemudian bakal cawabup Sulaiman Rosyid membawa tagline dalam visi misinya menjadikan Karanganyar Tangguh dan Bermartabat. Baik tangguh secara keimanan, keekonomian, mental dan karakter.

Sulaiman Rosyid menjanjikan peningkatan kesejahteraan bagi guru-guru TPQ. Mereka menjadi garda utama dalam membangun karakter masyarakat sejak dini. “Selama ini guru TPQ ini ngenes. Tidak menerima honor karena itu saya janjikan peningkatan kesejahteraan guru TPQ,” kata dia.

Misi lainnya, Sulaiman Rosyid mengatakan tentu perbaikan insfrastruktur jalan dan fasilitas publik, mengembangkan destinasi desa wisata, memberikan wadah pemuda, UMKM sampai menciptakan ASN jujur dan amanah.

Hampir sama dengan Sulaiman Rosyid, Prihanto juga menginginkan reformasi birokrasi tuntas. Tiada lagi kecemburuan lantaran like and dislike. Terlebih, korban politik di lingkungan birokrat harus disudahi.

Dia juga berencana menganggarkan Rp5 miliar untuk umrah gratis warga kurang mampu, lalu nol rupiah bagi orang tua murid dan subsidi untuk pengadaan seragam sekolah.

Di bidang pariwisata, Prihanto berkeinginan menjadikan ruas Jalan Lawu tepatnya penghubung Solo-Tawangmangu bakal dipoles layaknya Malioboro di Yogyakarta.

“Misinya meningkatkan menciptakan pembangunan perekonomian. Jalan Lawu ingin diubah menjadi wisata ala Malioboro atau Dago, serta mengedepankan open manajemen,” kata dia.

Tony Hatmoko dalam visi misinya ingin mewujudkan Karanganyar sebagai rumah bersama, sejahtera dan berdaya saing. Rumah bersama ini memiliki filosofi menjadi rumah bagi semua elemen masyarakat dengan berbagai latar belakang agama, etnik dan budaya.

Ia juga ingin mewujudkan wilayah sesuai slogan Karanganyar Tentram. Selanjutnya sejahtera dengan mengoptimalkan sumber daya manusia (SDM) dan mampu pengembangan pengelolaan berbagai sumber daya yang efektif dan efisien.

Agus Haryanto sama fokus dalam program pendidikan, kesehatan, pariwisata dan infrastruktur yang ingin diunggulkan sesuai visi misinya menjadi bakal cawabup. Agus yang berasal kalangan profesional ini mengaku tahu benar bagaimana yang dibutuhkan masyarakat. Program dasar pangan, papan dan sandang harus dipenuhi.

Sementara bakal cabup, Rober Christanto mengawali program unggulan berupa perbaikan infrastruktur jalan melalui zero jeglongan. Rober mengaku miris kondisi jalan rusak di mana-mana di Karanganyar.

Apalagi ada spanduk wisata jeglongan sewu yang dipasang sebagai bentuk protes warga terhadap jalan rusak. Pihaknya berkomitmen perbaikan infrastruktur jalan menjadi skala prioritas Karanganyar Zero Jeglongan.

“Visi saya menjadikan Karanganyar hebat dalam segala aspek dengan inovasi dan kolaborasi tagline “Saestu Ngabekti lan Mboten Mblenjani,” katanya.

Dia mengatakan pembangunan infrastruktur jalan yang merata sehingga tercipta Karanganyar zero jeglongan. Infrastruktur merata dan nyata dengan kolaborasi aktif antara APBD Kabupaten, APBD Provinsi, maupun APBN.

Meskipun tidak hanya jalan yang di bangun, tetapi skala prioritas yang utama adalah pembangunan jaringan jalan beserta salurannya. Program lainnya “Setunggal” Karang Taruna “Setunggal” Kelompok Usaha disertai dengan bantuan modal langsung yang berkelanjutan.

Dia menjanjikan modal awal melalui hibah kelompok dari pemkab senilai Rp10 juta hingga Rp20 juta per karang taruna tingkat dusun di tambah dengan upaya pendampingan oleh dinas terkait. Dengan demikian dari hulu sampai ke hilir dan berkelanjutan untuk stimulan setiap tahunnya.

“Terdapat sekitar 3.000 karang taruna di tingkat dusun, sehingga butuh anggaran Rp30 miliar di tahun pertama dan Rp7,5 miliar di tahun berikutnya untuk stimulan tambahan secara rutin,” kata dia.

Ketua DPC PDIP Karanganyar Bagus Selo mengatakan telah mendengarkan visi misi semua bakal cabup dan cawabup yang mendaftar lewat penjaringan DPC PDIP. Dari tujuh pelamar, hanya satu pelamar yakni Kades Gaum Edi Santoso yang belum memaparkan visi misi karena tengah menunaikan ibadah haji.



Dia meminta para pelamar bakal cabup dan cawabup ini mendukung siapapun penerima rekomendasi. Mereka yang tak lolos uji kemampuan dan kepatutan (UKK) diminta legawa.

“Diharapkan semua mendukung apabila di antaranya ada yang mendapat rekomendasi. Rekomendasinya satu paket untuk calon bupati wakil bupati,” kata Bagus Selo.

Bagus Selo mengatakan ketentuan itu diharapkan dipatuhi semua. Khusus bagi Sulaiman Rosyid dan Tony Hatmoko yang berdiri di partai yang sama, keduanya diminta meneken MoU perihal komitmen mendukung penerima rekomendasi cabup cawabup dari DPP PDIP.

Nantinya, tim penyaringan dari DPD PDI Perjuangan akan melakukan survei terhadap semua pelamar bakal calon bupati wakil bupati dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah. Kemudian hasilnya diserahkan ke DPP PDIP.

“DPD akan meneliti rekam jejak masing-masing bakal calon. Hasilnya diserahkan ke DPP. Tidak hanya yang mendaftar di DPC, melainkan di DPD dan DPP,” kata dia.

Bagus Selo mengapresiasi visi misi semua bakal cabup dan cawabup. Visi misinya semuanya sama untuk membangun Kabupaten Karanganyar. Namun pihaknya juga mengingatkan sesuai hasil Rakernas PDIP, persoalan penanganan stunting, kemiskinan dan pengangguran harus masuk menjadi skala prioritas program cabup dan cawabup yang akan diusung nantinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya