SOLOPOS.COM - Para orang tua bersama anaknya berkonsultasi kepada petugas di Posko PPDB Disdikbud Sragen terkait jalur afirmasi, Senin (24/6/2024). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN—Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen memetakan jumlah calon peserta didik yang terdaftar di Program Indonesia Pintar (PIP) di Sragen mencapai 3.000 orang. Ribuan calon peserta didik baru itu berpeluang mengikuti seleksi PPDB dari jalur afirmasi yang dibuka pada Senin-Selasa (24-25/6/2024).

Disdikbud Sragen membuka posko PPDB di Aula Disdikbud Sragen. Posko tersebut membuka pelayanan aduan dari para calon peserta didik ketika mengalami hambatan dalam proses pendaftaran. Pada hari pertama pendaftaran jalur afirmasi, Senin, sejumlah siswa dan orang tua berdatangan ke posko PPDB karena tidak bisa mendaftar lewat sekolah. Ternyata setelah dicek server sistem PPDB sempat terganggu beberapa saat.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kabid Pembinaan SMP Disdikbud Sragen, Muh. Farid Wajdi, saat berbincang dengan Solopos.com, Senin, menyampaikan jalur afirmasi memang dibuka paling awal karena menjadi prioritas. Dalam pendaftaran, Farid meminta calon peserta didik didampingi orang tua karena memang lulusan SD belum cakap dalam menentukan pilihan.

“Dulu pernah ada anak memilih sekolah sendiri tanpa didampingi orang tua. Kemudian orang tua ada yang protes. Atas dasar itu dalam PPDB SMP online di Sragen wajib didampingi orang tua,” jelas dia yang diamini Sekretaris Disdikbud Sragen Sukisno.

Farid mengatakan PPDB jalur afirmasi ini harus disandingkan dengan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS). Dia mengatakan jalur afirmasi ini diperuntukan bagi calon peserta didik dari keluarga kurang mampu yang dibuktikan dengan kartu PIP atau Kartu Indonesia Pintar (KIP), kartu peserta program keluarga harapan (PKH), bagi penyandang disabilitas, anak panti, dan anak tidak sekolah. Dia menyebut data dari panti di Dinas Sosial sudah tercatat sebanyak 12 orang untuk sementara.

“Untuk data siswa disalibitas belum ada. Kalau data penerima PIP di Sragen mencapai 3.000 orang. Data tersebut harus diverifikasi dengan data yang tertuang dalam DTKS. Jalur afirmasi ini kuota cukup banyak mencapai 20%,” jelasnya.

Farid mengimbau kepada para calon peserta didik yang mengikuti jalur afirmasi lebih baik mendaftar di satu sekolah saja. Ketika calon peserta didik itu tidak melakukan daftar ulang, jelas dia, maka dianggap tidak lolos jalur afirmasi sehingga bisa menggunakan dua pilihan sekolah lainnya untuk ikut jalur lainnya, seperti jalur zonasi yang dibuka mulai 1-5 Juli 2024 mendatang. “Saat ikut jalur afirmasi tetapi calon siswa langsung memilih tiga sekolah maka ketika tidak daftar ulang dikhawatirkan si anak itu bisa tidak sekolah,” katanya.

Seorang warga asal Kedungwaduk, Kecamatan Karangmalang, Sragen, Iis Oktavian, mengantar adiknya mendaftar di SMPN 5 Sragen dan SMPN 2 Karangmalang. Dia mengatakan adiknya mengikuti jalur afirmasi. Saat datang ke sekolah, jelas dia, adiknya tidak bisa mendaftar, padahal sudah memiliki akun.

“Akhirnya saya diminta ke Disdikbud Sragen untuk meminta petunjuk. Setelah dicek ternyata sistemnya mengalami gangguan pada server. Setelah dicoba di dinas ternyata bisa mendaftar,” ujarnya sembari tersenyum bersama adiknya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya