SOLOPOS.COM - Penjabat (Pj) Bupati Karanganyar Timotius Suryadi secara simbolis menyerahkan rambu peringatan bencana dan jalur evakuasi kepada empat desa dengan kerawanan bencana tinggi meliputi Gondosuli, Bandardawung, Beruk dan Pablengan pada Jumat (28/6/2024). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar menargetkan desa tangguh bencana (Destana) bisa terbentuk di seluruh desa/kelurahan pada 2025.

Saat ini Destana baru terbentuk di 38 dari total 177 desa/kelurahan di Karanganyar. Selain pembentukan Destana, BPBD juga akan membentuk Kecamatan Tangguh Bencana (Kencana) di 17 kecamatan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kepala Pelaksana Harian BPBD Karanganyar Hendro Prayitno mengatakan pembentukan Destana dan Kencana merujuk pada Surat Edaran Kemendagri Nomor 300.1.7/4106/BAK tanggal 1 Agustus 2022 tentang Fasilitasi Percepatan Pencapaian SPM Sub Urusan Bencana di wilayah Kecamatan dan Peraturan BNPB Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Desa/ Kelurahan Tangguh Bencana.

“Kami memberikan sosialisasi kepada camat dan di desa serta kelurahan se-Karanganyar untuk pembetukan Kencana, dan Destana,” katanya seusai Sosialisasi Pembentukan Destana dan Kencana di Pendapa RM Said Rumah Dinas Bupati Karanganyar pada Jumat (28/6/2024).

Hendro mengatakan Destana baru terbentuk di 37 desa/kelurahan yang tersebar di 12 kecamatan. Pihaknya menargetkan Destana bisa terbentuk di 177 desa/kelurahan di Kabupaten Karanganyar pada tahun 2025 mendatang. Tak hanya Destana, Kencana juga akan dibentuk.

BPBD Karanganyar terus mendorong pembentukan Destana dan Kencana. Hal ini agar desa/kelurahan tangguh akan bencana, baik dari sisi mitigasinya hingga anggaran penanganan kebencanaan.

“Jadi ketangguhan dari masyarakat untuk menyelamatkan dirinya sendiri itu jadi sadar. Karena menurut data kami bahwa, yang bisa menyelamatkan diri dari bencana itu kan dirinya masing-masing dan masyarakat sekitar,” katany.

Dengan demikian, Hendro mengatakan pentingnya desa tangguh bencana dibentuk di suatu wilayah. Tentunya untuk ketangguhan dari desa ketika nanti ada bencana. Setidaknya ada 20 indikator yang harus dilalui untuk pembentukan desa/kelurahan tangguh bencana. Salah satunya desa itu sudah ada relawannya. Kemudian rambu-rambu evakuasi, alat evakuasi, dan juga terkait dengan peta rawan bencananya.

“Selama ini yang susah itu kalau belum terjadi, belum menarik, dan belum mau membentuk desa tangguh bencana,” katanya.

Menurut Hendro, hampir seluruh wilayah Karanganyar rawan bencana mulai banjir, longsor, kebakaran dan angin puting beliung. Untuk wilayah rawan longsor berada di kawasan lereng Gunung Lawu. Sedangkan daerah rawan banjir ada di wilayah aliran sungai seperti Sungai Bengawan Solo dan anak sungainya. Sementara bencana kebakaran mengancam di semua wilayah termasuk kawasan hutan. Begitu juga angin puting beliung tersebar di seluruh wilayah Karanganyar.

Penjabat (Pj) Bupati Karanganyar Timotius Suryadi mengatakan bahwa penanggulangan bencana merupakan tanggungjawab bersama. Seluruh unsur mempunyai peran dan tanggungjawab masing-masing, baik pemerintah maupun unsur masyarakat.

Sejak diberlakukannya Undang-Undang No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, mengamanatkan bahwa penanggulangan bencana pada saat ini sudah beralih dari reaktif menjadi preventif yang berfokus pada upaya pengurangan risiko bencana (mitigasi).

“Sebagai upaya mengimplementasikan dan mewujudkan tanggungjawab itu kami melaksanakan berbagai program penanggulangan bencana sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal pada Sub Urusan Bencana. Salah satunya program Destana dan Kencana,” katanya.

Sejalan dengan itu, Pemerintah Kabupaten Karanganyar dalam mewujudkan dan menyukseskan program tersebut telah menerbitkan Surat Edaran Nomor:360/3.436.24/2022 tertanggal 2 Juli 2022 yang ditujukan kepada para kades tentang Destana. “Saya minta kades dan lurah serta camat untuk dapat segera mewujudkan program Destana dan Kencana,” pintanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya