SOLOPOS.COM - Ilustrasi kemiskinan ekstrem. (Freepik)

Solopos.com, SRAGEN-Kemiskinan ekstrem di Kabupaten Sragen ditargetkan turun menjadi 0,4%-0,8% pada 2024. Angka kemiskinan ekstrem tersebut secara akumulatif turun dari 2021 di 2,92% dari jumlah penduduk, turun menjadi 2,36% di 2022, dan turun lagi di 1,55% di 2023.

Untuk percepatan pencapaian target penurunan kemiskinan ekstrem di bawah 1% di 2024 itu maka data sasaran kemiskinan ekstrem semakin bertambah setiap tahunnya.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Penjelasan itu diungkapkan Kepala Badan Perencanaan, Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Sragen Aris Tri Hartanto kepada Solopos.com, Senin (24/6/2024). Dia menerangkan data sasaran percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem (P3KE) merupakan rincian informasi keluarga dan individu atau jiwa dengan nama dan alamat (by name-by address) yang digunakan sebagai sumber data untuk mempertajam program P3KE.

Aris menyebut kondisi kemiskinan ekstrem di Sragen turun pada setiap tahunnya bila dibandingkan dari jumlah penduduk di Sragen.

“Kondisi kemiskinan ekstrem di 2021 sebesar 2,92%, pada 2022 turun menjadi 2,36%, pada 2023 turun lagi menjadi 1,55%. Data tersebut diambil dari Kemenko PMK [Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan]. Target tahun 2024, kemiskinan ekstren di Sragen tinggal antara 0,4% sampai 0,8%. Target itu sesuai target nasional yang harus nol koma,” ujar Aris.

Aris menjelaskan dengan adanya data sasaran kemiskinan ekstrem yang semakin banyak setiap tahunnya diharapkan semakin mempercepat penghapusan kemiskinan ekstrem di Sragen. Dia menerangkan penambahan sasaran yang kian banyak itu dilakukan karena berkurangnya eksklusif error (orang miskin yang tidak terdata) dan mengantisipasi kemungkinan yang rentan miskin dan hampir miskin menjadi sangat miskin serta miskin karena peristiwa yang ekstrem karena kebangkrutan usaha, bencana, sakit kronis, pemutusan hubungan kerja (PHK) dan penyebab lainnya.

Aris mengatakan jumlah penduduk Sragen sebanyak 1.017.684 jiwa pada 2023. Data kemiskinan ekstrem 1,55% itu setara dengan 15.774 orang. Dia mengungkapkan data kemiskinan ekstrem itu hanya yang masuk pada data desil 1. Sedangkan pada desil 2 masuk miskin, desil 3 itu hampir miskin, dan desil 4 rentan miskin.

Aris mendefinisikan kemiskinan ekstrem berdasarkan definisi dari PBB yakni kondisi ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan dasar yaitu kebutuhan makanan, air minum bersih, sanitasi layak, kesehatan, tempat tinggal, pendidikan, dan akses informasi yang tidak hanya terbatas pada pendapatan, tetapi juga akses pada layanan sosial.

Berdasarkan definisi dari Bank Dunia, Aris mengatakan penduduk miskin ekstrem adalah penduduk yang memiliki kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari tidak lebih dari US$1,9 atau setara dengan Rp10.739/orang/hari atau Rp322.170/orang/bulan.

“Secara sederhana apabila dalam satu keluarga terdiri atas empat orang [ayah, ibu, dan dua anak], maka jika kemampuan untuk memenuhi pengeluarannya di bawah Rp1.288.680 per keluarga/bulan, maka keluarga tersebut termasuk kategori miskin ekstrem,” ujarnya.

Untuk mempercepat penghapusan kemiskinan ekstrem di seluruh wilayah Indonesia, jelas dia, telah diterbitkan Inpres No. 4/2024 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem. Inpres itu menginstruksikan percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem dengan memastikan ketepatan sasaran dan integrasi program antarkementerian/lembaga dan pemerintah daerah dengan melibatkan peran serta masyarakat.

Selain itu, Aris menyebut juga telah diterbitkan Keputusan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2022 Tentang Penetapan Sumber Dan Jenis Data Dalam Upaya Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Kondisi Kemiskinan Ekstrem.

Berikut Data Sasaran P3KE Kabupaten Sragen

kemiskinan ekstrem sragen

Sumber: Bapperida Sragen

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya